Menabung atau Investasi?, Ini Tips Menentukannya
Surabaya (beritajatim.com) – Jawa Timur sedang mengalami deflasi, salah satu penyebab nya gelombang PHK, melemahnya daya beli masyarakat serta lesunya perekonomian telah mendorong Indonesia ke jurang deflasi.
Bahkan Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS). Kondisi ini, yang disebut-sebut sebagai yang terburuk sejak krisis 1998, memaksa masyarakat untuk lebih cermat dalam mengelola keuangan. Di tengah ketidakpastian ekonomi, pertanyaan besar muncul: apakah lebih baik menabung atau berinvestasi?
Dwie Ratna Winarsih, seorang konsultan keuangan, menjelaskan bahwa deflasi saat ini memiliki akar yang berbeda dengan krisis 1998. Pandemi telah mengganggu rantai pasok global dan memaksa perusahaan melakukan efisiensi, termasuk mengurangi tenaga kerja.
“Kondisi ini membuat masyarakat khawatir akan masa depan,” ujar Dwie dalam diskusi yang diselenggarakan oleh bank bjb.
“Mereka harus membuat keputusan yang bijak dalam mengelola keuangan pribadi,” tambahnya.
Dwie menyarankan agar masyarakat lebih aktif berinvestasi daripada sekadar menabung.
“Investasi yang dilakukan dengan perencanaan yang matang dan diversifikasi yang tepat dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan menabung di bank,” jelasnya.
Beberapa alasan mengapa investasi lebih disarankan dalam kondisi seperti ini:
Melindungi nilai uang: Inflasi yang rendah atau bahkan deflasi dapat menggerus nilai uang yang disimpan di tabungan. Investasi dapat membantu menjaga nilai aset.
Potensi keuntungan lebih tinggi: Investasi menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan.
Diversifikasi risiko: Dengan menginvestasikan dana pada berbagai instrumen, risiko kerugian dapat diminimalkan.
Tips Memulai Investasi
Bagi pemula, Dwie memberikan beberapa tips untuk memulai investasi:
Mulai dari yang kecil: Tidak perlu langsung menginvestasikan jumlah yang besar. Mulailah dengan jumlah yang terjangkau dan secara bertahap tingkatkan.
Pelajari dasar-dasar investasi: Pahami berbagai jenis investasi, risiko yang terkait, dan cara kerjanya.
Konsultasikan dengan ahli: Jika ragu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang financial advisor.
Buat rencana investasi: Tentukan tujuan investasi, jangka waktu, dan profil risiko Anda.
Disiplin: Konsisten dalam berinvestasi adalah kunci keberhasilan.
Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, pengelolaan keuangan pribadi menjadi semakin penting. Selain berinvestasi, masyarakat juga perlu:
Membuat anggaran: Catat semua pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui ke mana saja uang pergi.
Membayar utang: Prioritaskan pembayaran utang yang memiliki suku bunga tinggi.
Membangun dana darurat: Siapkan dana darurat untuk menghadapi situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis.
Deflasi memang membawa tantangan bagi perekonomian, namun juga membuka peluang untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Dengan melakukan investasi yang bijak dan mengelola keuangan dengan baik, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ketidakpastian di masa depan.[rea]
Link informasi : Sumber