Lamongan Museum Expo 2024 Pamerkan Benda Bersejarah Berbagai Daerah
Lamongan (beritajatim.com) – Lamongan Museum Expo 2024 hadir memukau pengunjung dengan koleksi benda bersejarah dari berbagai museum dan perpustakaan terkemuka di Indonesia. Digelar di Gedung Olahraga (GOR) Lamongan, pameran yang berlangsung hingga 30 Oktober ini menghadirkan benda-benda peninggalan sejarah dari Museum Sunan Drajat Lamongan serta berbagai museum lain, yang masing-masing membawa koleksi terbaiknya.
Sebagai tuan rumah, Museum Sunan Drajat Lamongan menampilkan sejumlah koleksi unik dan langka, di antaranya kursi goyang antik, naskah lontar Surat Yusuf, gamelan kuno, serta peninggalan khas Sunan Drajat seperti jadug dan sangku.
Tidak hanya dari Lamongan, pameran ini juga diikuti oleh museum dan perpustakaan dari daerah lain, seperti Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar yang menampilkan jas milik Bung Karno, Museum Rajekwesi Bojonegoro, Indonesian Islamic Art Museum, serta Museum Daerah Kabupaten Lumajang.
Museum lainnya, seperti Museum Islam KH. Hasyim Asy’ari Jombang, Museum Pusat TNI AL Jalasveva Jayamahe, Museum Probolinggo, serta Dinas Perpustakaan Kota Makassar, turut berpartisipasi dalam acara ini dengan koleksi-koleksi unik mereka, menciptakan pengalaman bersejarah yang memikat bagi para pengunjung.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamongan, Abdul Rouf, menyatakan bahwa acara ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melestarikan budaya dan sejarah, serta menarik minat wisatawan.
“Kekayaan budaya di Jawa Timur sangat beragam, dan Lamongan memiliki warisan budaya yang patut dibanggakan. Kami berharap expo ini bisa mengajak generasi muda untuk mengenal dan melestarikan jejak sejarah,” ujar Rouf, Senin (28/10/2024).
Rouf juga menambahkan bahwa dukungan berbagai elemen masyarakat, termasuk generasi muda, sangat penting dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sejarah. Ia mengajak generasi muda untuk memahami akar budaya sebagai bagian dari identitas bangsa yang harus dilestarikan.
“Kita harapkan pameran ini menjadi sarana edukasi, khususnya bagi generasi muda, agar mereka memahami dan menghargai kekayaan budaya yang kita miliki,” imbuhnya.
Senada dengan Rouf, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan, Siti Rubikah, menjelaskan bahwa pameran ini adalah bagian dari upaya pelestarian objek budaya.
“Melalui expo ini, kami ingin generasi muda lebih mengenal sejarah bangsa, baik melalui cagar budaya maupun benda bersejarah yang dipamerkan,” jelas Rubikah.
Ia menyebutkan bahwa banyak koleksi di pameran ini memiliki nilai sejarah tinggi, dengan usia yang mencapai ratusan tahun. [fak/beq]
Link informasi : Sumber