Ancam Kestabilan Lingkungan, Empat Kali Hutan Gunung Bancak Magetan Terbakar

0

Magetan (beritajatim.com) – Gunung Bancak di Kabupaten Magetan kembali menjadi sorotan akibat terjadinya kebakaran hutan secara berulang dalam beberapa bulan terakhir. Sejak September 2024, setidaknya empat kali kebakaran telah terjadi di kawasan hutan rakyat ini, mengancam lingkungan dan masyarakat sekitar. Mayoritas, pohon jati yang berada di hutan rakyat tersebut.

Kebakaran pertama pada 5 September 2024 menghanguskan sekitar 3 hektar lahan di Dusun Sambiroto dan Pager Gunung, Desa Garon, Kecamatan Kawedanan. Titik api yang sulit dijangkau dan kondisi cuaca yang kering membuat upaya pemadaman menjadi cukup sulit.

Kejadian serupa kembali terulang pada 13 dan 14 September, di mana kebakaran terjadi di Dusun Giripurno. Meskipun api berhasil dipadamkan, namun ancaman kebakaran terus mengintai mengingat kondisi hutan yang kering dan rentan terhadap api. Teranyar, pada Sabtu (21/09/2024) hutan di Gunung Bancak masuk Desa Giripurno, Kawedanan, Magetan kembali terbakar.

Berikut data kebakaran hutan rakyat di Gunung Bancak Magetan:

1. 5 September 2024 pukul 14.30 WIB

Hutan Rakyat masuk wilayah Dusun Sambiroto, Desa Garon, Kecamatan Kawedanan, jarak ke pemukiman warga sekitar 1,5 kilometer dan di Dusun Pager Gunung, Desa Balerejo, Kawedanan, berada di kawasan puncak Gunung Bancak. Luasan terbakar yakni sekitar 3 hektar, khususnya di Dusun Sambiroto Desa Garon. Petugas gabungan saat itu menggunakan peralatan manual yakni gepyok untuk memadamkan api yang mendekati pemukiman warga. Sementara, untuk kawasan puncak dilakukan pemantauan. Kedua titik api dinyatakan sudah padam.

2. 13 September 2024 pukul 19.00 WIB

Kejadian kedua yakni di Hutan Rakyat Gunung Bancak masuk RT 05 RW 01 Desa Giripurno Kawedanan Magetan. Jaraknya sekitar 100 meter dari pemukiman warga. Petugas gabungan menuju ke lokasi dan menggunakan alat manual berupa gepyok untuk memadamkan api..Pun, dalam waktu sekitar dua jam kemudian api dipadamkan. Total area terdampak yakni dua hektar.

3. 14 September 2024 pukul 19.45 WIB

Kebakaran hutan rakyat Gunung Bancak kembali terjadi di Desa Giripurno, Kawedanan. Lokasi berbeda dengan kejadian sehari sebelumnya. Kali ini lokasi berada di Dukuh Suci RT 20 RW 07 desa setempat. Petugas bersama warga berupaya memadamkan api yang berjarak sekitar satu kilometer dari pemukiman warga itu. Api kemudian dipadamkan. Tidak ada data pasti luasan yang terdampak.

4. 21 September 2024 pukul 20.45 WIB

Hutan Rakyat di Gunung Bancak masuk Dusun Santren RT 11 RW 04 Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan. Jarak dengan pemukiman warga sekitar 30 meter. Petugas langsung terjun ke lokasi dan dalam satu jam, api yang mendekat ke pemukiman warga padam.

Hingga saat ini, penyebab pasti dari kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan sementara mengarah pada faktor human error seperti pembakaran sampah sembarangan, puntung rokok yang dibuang sembarangan, atau aktivitas pembukaan lahan yang tidak hati-hati.

Selain melakukan pemadaman, BPBD juga melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti patroli rutin, sosialisasi kepada masyarakat, serta pembuatan sekat bakar.
Dampak Kebakaran

Kebakaran hutan di Gunung Bancak tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berdampak negatif terhadap masyarakat sekitar. Asap tebal yang dihasilkan dari kebakaran dapat mengganggu kesehatan masyarakat, mengurangi kualitas udara, dan merusak ekosistem hutan.

”Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di masa mendatang, penting bagi seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, seperti membakar sampah sembarangan atau membuang puntung rokok sembarangan,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi, Minggu (22/09/2024).

Tak hanya Gunung Bancak, Gunung Bungkuk yang berada di kawasan Kecamatan Parang Magetan juga sempat terlihat titik api pada 30 Agustus 2024 lalu. Ada tiga titik api sekaligus saat itu dan lokasinya tak mendekati pmeukimanwarga. Namun, saat itu petugas sempat melakukan pemantauan, api padam dengan sendirinya setelah beberapa jam. [fiq/aje]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.