Bahaya BPA pada Air Minum Kemasan Galon: Pakar Kesehatan Suarakan Keprihatinan

0

Jakarta (beritajatim.com) – Keprihatinan terhadap praktik distribusi air minum dalam kemasan (AMDK) galon semakin mencuat. Pakar kesehatan memperingatkan risiko kontaminasi Bisfenol A (BPA) yang disebabkan oleh galon polikarbonat yang terpapar sinar matahari selama proses distribusi.

Menurut dr. I Made Oka Negara dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, distribusi AMDK galon sering kali menggunakan truk-truk terbuka, yang menyebabkan galon terpapar panas dan sinar ultraviolet (UV). Hal ini memicu pelepasan BPA dari kemasan ke dalam air minum.

“Paparan panas dan sinar UV menyebabkan BPA terlepas. Solusi yang disarankan adalah menggunakan truk pengangkut beratap agar galon tidak terpapar langsung sinar matahari,” ujar dr. Oka dalam seminar “BPA Free: Perilaku Sehat, Reproduksi Sehat, Keluarga Sejahtera” di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Risiko Kesehatan Akibat BPA BPA adalah senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Menurut dr. Oka, BPA dapat mengganggu hormon estrogen dan berpotensi menimbulkan masalah reproduksi. Pada laki-laki, BPA bisa menyebabkan micropenis dan gangguan kesuburan, sementara pada perempuan, paparan BPA dapat memicu pubertas dini dan perubahan fisik yang lebih cepat.

Penemuan Kontaminasi BPA oleh BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan hasil penelitian yang menunjukkan tingkat kontaminasi BPA pada AMDK galon di enam daerah di Indonesia, termasuk Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tenggara. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 3,4 persen dari sarana distribusi dan peredaran AMDK galon mengandung BPA melebihi ambang batas yang ditentukan, yaitu 0,9 ppm per liter.

Proses Distribusi yang Tidak Tepat BPOM menyoroti bahwa proses distribusi dan penyimpanan yang tidak sesuai standar menjadi faktor utama penyebab terkontaminasinya AMDK galon dengan BPA. Paparan sinar matahari selama perjalanan dan penanganan yang kasar, seperti galon yang dibanting-banting saat diturunkan, mempercepat migrasi BPA dari kemasan ke dalam air minum.

Yeni Restiani dari Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM menjelaskan bahwa migrasi BPA dapat terjadi akibat proses pencucian yang tidak tepat, penggunaan air panas di atas 75 derajat Celsius, serta penyimpanan yang tidak sesuai prosedur. [beq]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.