Efek Jokowi-Prabowo Beri Dampak Elektoral Gus Barra di Pilbup Mojokerto

0

Mojokerto (beritajatim.com) – Pasangan Calon Bupati-Wakil Mojokerto nomor urut 2, Muhammad Al Barra-Muhammad Rizal Oktavian untuk sementara unggul unggul dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Mojokerto 2024.

Hasil Desk Pilkada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, pasangan Mubarok meraih 53,4 persen sementara Ikfina Fahmawati-Sa’dulloh Syarofi memeperoleh 46,6 persen.

Dua pasangan ini bersaing ketat nanum dari hasil rekap real count KPU sudah bisa diketahui hasilnya dengan melihat hasil sejumlah TPS di beberapa kecamatan.

Dalam kontestasi Pemilihan Presiden Februari lalu Prabowo-Gibran unggul atas passangan lainnya yaitu Ganjar Pranowo-Machfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Kemenangan pasangan Muhammad Al Barra (Gus Barra) dan Muhammad Rizal Oktavian yang diudukung oleh Gerindra, PAN, Perindo, Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PPP dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Mojokerto 2024 menandai babak baru dalam kepemimpinan daerah ini.

Pasangan ini berhasil unggul atas lawannya, Ikfina Fahmawati-Sa’dulloh Syarofi, yang merupakan petahana sekaligus didukung oleh PDIP, PKS, PKB dan Golkar.

Ikfina merupakan istri dari Mustafa Kamal Pasha, mantan Bupati Mojokerto yang saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus korupsi.

Gus Barra bukanlah sosok asing dalam perpolitikan Mojokerto. Sebagai Wakil Bupati Mojokerto sekaligus putra dari Kyai Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Umah di Pacet, Gus Barra memiliki dukungan kuat dari kalangan pesantren dan umat Islam di Mojokerto.

Kyai Asep dikenal luas sebagai tokoh yang sangat berpengaruh, tidak hanya dalam bidang pendidikan Islam tetapi juga dalam membangun jaringan sosial-politik yang kokoh.

Dukungan dari tokoh sepenting Kyai Asep menjadi salah satu kunci kemenangan Gus Barra, karena mampu menghimpun suara dari berbagai elemen masyarakat, khususnya komunitas pesantren yang sangat loyal.

Faktor lain yang memengaruhi kemenangan ini adalah efek dari Pilpres 2024, di mana Prabowo Subianto yang didukung oleh Presiden Jokowi juga meraih kemenangan di Kabupaten Mojokerto.

Kyai Asep, yang bertindak sebagai juru kampanye nasional untuk Prabowo, berhasil menggalang dukungan yang signifikan di tingkat lokal.

Hal ini menunjukkan bagaimana Pilbup Mojokerto 2024 tidak bisa dilepaskan dari pengaruh politik nasional, terutama ketika mesin politik Prabowo-Jokowi memberikan dampak elektoral yang kuat di daerah ini.

Sementara itu, lawan politik Gus Barra, Ikfina Fahmawati, merupakan Bupati Mojokerto petahana. Dengan pengalaman memimpin selama periode sebelumnya, Ikfina dan pasangannya Sa’dulloh Syarofi sebenarnya memiliki keunggulan dari segi rekam jejak.

Namun, keunggulan ini tampaknya tidak cukup untuk mempertahankan dukungan masyarakat secara luas. Salah satu faktor yang mungkin berpengaruh adalah adanya keinginan dari masyarakat untuk melihat wajah baru dalam kepemimpinan daerah, terutama setelah masa kepemimpinan Ikfina yang diwarnai tantangan besar seperti pemulihan pasca-pandemi dan isu-isu terkait dengan integritas pemerintahan.

Kemenangan Gus Barra juga dapat dikaitkan dengan strategi kampanye yang solid dan fokus pada pemberdayaan masyarakat akar rumput.

Dengan mengusung visi dan misi yang jelas serta relevan dengan kebutuhan masyarakat Mojokerto, Gus Barra mampu menarik perhatian pemilih muda, kelompok milenial, dan komunitas agraris yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini.

Tidak hanya itu, sosok Gus Barra yang dikenal sebagai tokoh muda karismatik memberikan harapan baru bagi masyarakat yang mendambakan kepemimpinan yang lebih segar dan progresif.

Dukungan Kyai Asep juga memainkan peran besar dalam mengonsolidasikan kekuatan politik Gus Barra. Sebagai figur yang dihormati di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat pesantren, Kyai Asep mampu membangun aliansi politik yang kuat, tidak hanya di Mojokerto tetapi juga di tingkat regional dan orang dekat Khofifah Indar Parawansa yang juga memenangkan pertarungan Pilgub Jatim.

Pengaruhnya menjadi faktor penentu dalam memenangkan hati pemilih yang memiliki ikatan emosional dengan pesantren Amanatul Umah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran jaringan keagamaan dalam konstelasi politik lokal di Indonesia.

Namun, kemenangan Gus Barra juga membawa tantangan besar. Harapan masyarakat terhadap kepemimpinannya tentu tinggi, terutama dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan publik, mendorong pembangunan infrastruktur yang merata, dan mempercepat pemulihan ekonomi.

Sebagai bupati yang akan dilantik, Gus Barra harus mampu merealisasikan janji-janji politiknya, khususnya dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan mempertahankan integritas pemerintahan daerah.

Sementara itu, bagi Ikfina Fahmawati, kekalahan ini bukan akhir dari kiprah politiknya. Sebagai sosok yang sudah berpengalaman, Ikfina masih memiliki peluang untuk terus berkontribusi bagi Mojokerto, baik melalui jalur politik maupun sosial.

Evaluasi terhadap kekalahannya bisa menjadi pijakan untuk bangkit kembali dengan strategi dan pendekatan yang lebih baik di masa mendatang.

Kemenangan Gus Barra di Pilbup Mojokerto 2024 adalah cerminan dari dinamika demokrasi lokal yang sehat. Hal ini membuktikan bahwa pemilih memiliki kekuatan besar dalam menentukan arah masa depan daerahnya.

Dengan kepemimpinan yang baru, masyarakat Mojokerto berharap dapat melihat perubahan yang signifikan menuju kemajuan yang lebih baik di berbagai sektor. (ted)


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.