Inovasi Pengeringan Cabai di Sleman DIY, Harga Jual Tembus Rp150 Ribu/Kg
Sleman (beritajatim.com)– Pada dunia pertanian, pengeringan cabai adalah langkah penting untuk memastikan produk tetap berkualitas dan tahan lama. Sayangnya, metode tradisional seringkali menghadapi banyak tantangan, seperti cuaca buruk dan hama, yang dapat merusak hasil panen.
Salah satu solusi inovatif adalah solar dryer dome, sebuah alat pengering yang memanfaatkan energi matahari. Dengan desain kubah yang efisien dan bahan polycarbonate yang tahan lama, alat ini dapat bertahan hingga 30 tahun. Lantai beton yang kuat memastikan suhu panas merata, membuat proses pengeringan menjadi lebih mudah dan efektif.
Solar dryer dome menawarkan berbagai keuntungan. Hasil pengeringan cabai menjadi lebih baik, bebas dari jamur, serangga, dan kontaminasi. Dalam waktu kurang dari 7 hari, cabai dapat kering dengan tingkat kelembapan 90-100%, tanpa ada yang terbuang.
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono dalam siaran pers Senin (14/10/2024) menegaskan pentingnya menjaga kualitas produk cabai. Dalam kunjungannya ke Koperasi PPHPM, beliau menyatakan bahwa pemanfaatan alat ini dapat membantu petani menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat dijual hingga ke luar daerah.
Pengurus Koperasi PPHPM, Nanang, menjelaskan bahwa pengeringan dengan solar dryer dome sangat efektif. “Hasilnya, cabai kering hingga ke bagian dalam, tetap higienis dan warna merahnya terjaga,” katanya. Nanang juga menambahkan bahwa meski kapasitas alat ini terbatas—hanya bisa menampung 240 kg cabai segar dalam sekali pengeringan—manfaat yang diberikan sangat besar.
Koperasi PPHPM telah berhasil mengumpulkan 6-9 ton cabai segar setiap malam dari sekitar 6.500 petani di Kabupaten Sleman. Mereka kini sedang menjajaki pasar untuk cabai kering, mengingat harga cabai kering lebih stabil dibandingkan cabai segar yang sering fluktuatif. Untuk setiap 1 kg cabai kering, diperlukan 5 kg cabai segar, dan harga jual cabai kering bisa mencapai Rp 70.000 – 150.000 per kg.
Suparmono mengajak petani untuk lebih fokus pada hilirisasi produk pertanian. “Melalui peningkatan nilai tambah, hilirisasi adalah kunci untuk mensejahterakan petani,” tuturnya. Nanang juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian yang selalu mendampingi mereka.
Inovasi seperti solar dryer dome bukan hanya alat, tetapi langkah menuju masa depan pertanian yang lebih cerah. Dengan teknologi ini, petani bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dan lebih berdaya saing di pasar. Mari dukung petani Indonesia dalam transformasi. [aje]
Link informasi : Sumber