Trenggalek (beritajatim.com) – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) mengadakan Pelatihan Siaga Bencana Alam (Ganala) untuk membangun kesadaran dan kesiagaan bencana sejak dini. Program ini berlangsung di SD Islam Terpadu Ar Rahman, Trenggalek, pada Senin (02/12/2024)
Pelatihan ini menghadirkan Susanto, seorang narasumber berpengalaman dari Relawan Nasional Penanggulangan Bencana (RNPB), yang berbagi ilmu dan pengalaman mengenai langkah-langkah penanganan bencana.
Sebanyak 80 siswa-siswi bersama 8 tenaga pengajar tampak antusias mengikuti sesi pelatihan. Para peserta aktif menyimak materi yang mencakup jenis-jenis bencana, tanda-tanda awal bencana, langkah evakuasi yang benar, serta simulasi perlindungan diri saat gempa bumi.
Menurut Susanto, pelatihan ini penting untuk membekali anak-anak dengan keterampilan dasar menghadapi bencana. “Melalui kegiatan ini, mereka diajarkan cara melindungi diri dan lingkungan sekitar saat bencana terjadi, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan sejak dini,” jelasnya.
LMI menginisiasi pelatihan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang masih minim pengetahuan tentang kesiagaan bencana. Diharapkan, pelatihan ini mampu menumbuhkan empati, rasa tanggung jawab, dan keterampilan untuk saling membantu saat terjadi bencana.
Dengan langkah ini, siswa dan guru tidak hanya memperoleh bekal pengetahuan, tetapi juga membangun kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
kesiagaan bencana, pelatihan bencana, LMI, simulasi gempa bumi, kesiapsiagaan dini, anak-anak siaga bencana. (ted)
Link informasi : Sumber
