Mahasiswa UWKS Diskusi Program Keamanan Bersama Eri-Armuji
Surabaya (beritajatim.com) – Pasangan calon tunggal Pilwali Surabaya nomor urut satu, Eri Cahyadi dan Armuji, menghadiri diskusi publik bersama mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma (UWKS) Surabaya.
Diskusi bertema “Gebrakan Baru Untuk Surabaya Maju” ini bertujuan untuk menemukan solusi atas berbagai permasalahan di Kota Surabaya, khususnya di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ketua BEM UWKS, Bayu Budi Dermawan, menyebut diskusi ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan pandangan mereka dan membahas hasil kajian yang telah mereka lakukan.
“Nanggung kalau melaksanakan diskusi kajian seharusnya mendatangkan tokoh ini pak Eri dan pak Armuji diskusi publik. Makanya kemarin diskusi ini merupakan gongnya dimana kajian teman-teman dibahas diskusi publik,” kata Bayu.
Dalam diskusi, Eri-Armuji mengajak mahasiswa untuk melihat masalah keamanan sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya urusan pihak kepolisian. Menurut pasangan ini, peran mahasiswa dan masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan lingkungan, dengan menghidupkan kembali budaya pos ronda dan gotong royong.
“Pak Eri bilang peran mahasiswa itu juga penting untuk menjaga Surabaya. Beliau ingin menghidupkan pos ronda atau gotong-royong yang selama ini masih kurang dijalani,” ujar Bayu.
Eri Cahyadi juga menyoroti fenomena kecuekan antarwarga di Surabaya, terutama di kampung-kampung. Menurutnya, gotong royong dan rasa saling peduli perlu diperkuat agar keamanan lingkungan terjaga.
“Pak Eri bilang di kota Surabaya itu kaya cuek kaya acuh. Karena ditanyai ‘oh saya kira itu saudaramu ternyata bukan’. Seharusnya desa-desa masih banyak pos ronda itu. Makanya pak Eri ingin buat program itu,” jelas Bayu.
Selain pos ronda, Eri juga berencana membuat program “Kampung Pancasila” untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan keamanan di Surabaya. Program ini, menurut Eri, akan sejalan dengan revitalisasi pos ronda untuk menciptakan suasana aman dan nyaman di lingkungan masyarakat.
“Pak Eri juga ingin bikin kampung pancasila kalau gak salah. Nah nyambung dengan program pos ronda ini terkait pengamanan di Surabaya,” tambah Bayu.
Bayu berharap bahwa melalui diskusi ini, mahasiswa UWKS dapat lebih kritis terhadap visi dan misi Eri-Armuji serta memberikan masukan yang konstruktif.
“Mahasiswa jangan sampai saat datang hanya mendengarkan visi misi atau gagasan aja. Saya berharap ayo kritisi bareng gagasan beliau kalau kurang tepat udah gimana kita luruskan. Kalau bisa beri masukan menurut kita kurang step baik ayo luruskan dan permasalahan kota Surabaya,” pungkasnya. [asg/but]
Link informasi : Sumber