Tips PSW UGM untuk Orang Tua
Yogyakarta (beritajatim.com)- Pendidikan seksual untuk anak-anak sejak usia dini sering dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Namun, pendekatan ini sebenarnya memiliki banyak manfaat, termasuk mencegah pelecehan seksual dan mengurangi risiko trauma jangka panjang yang dapat memengaruhi kesehatan mental anak. Karena itu, orang tua perlu menciptakan lingkungan yang mendukung, aman, dan nyaman agar anak-anak dapat terbuka dalam berdiskusi tentang hal-hal sensitif.
Inisiatif PSW UGM dalam Edukasi Seksual Anak
Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (PSW UGM) baru-baru ini mengadakan kegiatan edukasi tentang pentingnya pendidikan seksual bagi anak-anak. Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Manggung, Sleman, ini dihadiri oleh sekitar 60 peserta, termasuk anggota kelompok PKK setempat. Kepala PSW UGM, Widya Nayati, M.A., Ph.D., memberikan arahan tentang bagaimana orang tua bisa memulai pendidikan seksual sejak dini dengan cara yang tepat.
Widya menegaskan bahwa pengenalan pendidikan seksual bertujuan untuk melindungi anak-anak dari risiko pelecehan seksual. Salah satu langkah utama yang disarankan adalah mengajarkan anak mengenali bagian tubuh mereka, terutama area-area yang bersifat privat. “Dengan memahami batasan tubuh sejak kecil, anak akan lebih mampu menjaga dirinya dari potensi pelecehan, yang sering kali dilakukan oleh orang-orang terdekat,” ujar Widya.
Tips Praktis Penerapan Pendidikan Seksual
Widya memberikan beberapa panduan praktis kepada orang tua untuk mengajarkan pendidikan seksual secara efektif:
Ajarkan Anak Mengenali Bagian Tubuh
Anak perlu diajarkan tentang bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain kecuali oleh orang tua atau pengasuh terpercaya. Hal ini penting untuk menumbuhkan kesadaran tentang privasi tubuh.
Perhatikan Usia Anak dalam Hal Kebiasaan Sehari-hari
Widya menyarankan agar orang tua mulai memisahkan aktivitas mandi anak-anak sesuai dengan jenis kelamin mereka pada usia tertentu. Contohnya, anak laki-laki sebaiknya tidak lagi dimandikan oleh ibu, begitu pula anak perempuan oleh ayah.
Komunikasi yang Terbuka dan Tanpa Penghakiman
Orang tua perlu mendengarkan anak-anak dengan penuh perhatian. Jangan langsung menghakimi, karena pendekatan yang terbuka dan positif dapat memperkuat hubungan serta membuat anak merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman mereka.
Kenali Tanda-Tanda Ketidaknyamanan pada Anak
Sebagian besar kasus pelecehan seksual dilakukan oleh orang terdekat, seperti kerabat atau orang yang tinggal satu rumah. Orang tua harus peka terhadap perubahan perilaku atau tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan anak.
Respon Positif dan Harapan Masa Depan
Kegiatan edukasi ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Banyak orang tua merasa lebih percaya diri dan memiliki pemahaman baru untuk mendampingi anak-anak mereka. Salah seorang ibu peserta menyampaikan, “Setelah ini, saya jadi lebih berani mengenalkan pendidikan seksual kepada anak-anak.”
Widya berharap inisiatif seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan seksual yang sehat sejak dini. Ia mengajak para orang tua untuk aktif berperan dalam membangun lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak, sehingga risiko pelecehan seksual dapat diminimalkan.
Dengan langkah-langkah konkret ini, pendidikan seksual bukan lagi hal tabu, tetapi menjadi bagian penting dari perlindungan anak-anak untuk masa depan yang lebih baik. [aje]
Link informasi : Sumber