Ultraman Hadir di Lamongan, Bantu Warga Terdampak Kekeringan
Lamongan (beritajatim.com) – Berbagai pihak turut berpartisipasi dalam membantu masyarakat yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Kabupaten Lamongan. Salah satu inisiatif unik datang dari Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) Lamongan, yang menghadirkan sosok Ultraman, pahlawan super dari serial Jepang, saat menyalurkan bantuan air bersih di Kecamatan Kembangbahu.
Kehadiran Ultraman awalnya mengejutkan warga setempat, karena tidak lazim seperti petugas distribusi air bersih pada umumnya. Namun, kehadiran Ultraman dengan gerakan bela dirinya berhasil menghibur warga yang tengah kesulitan mendapatkan air. Tawa ceria pun terdengar di antara warga yang antre menimba air bersih dari kolam penampungan terpal.
Selain menghibur, Ultraman juga membantu warga dengan membawa jeriken dan ember untuk menampung air bersih di lokasi distribusi. Ketua REPNAS Lamongan, Sugeng Dwi Hartantyo, mengungkapkan bahwa ide menghadirkan Ultraman lahir dari keinginan untuk memberikan hiburan di tengah kesulitan yang dialami warga.
“Kalau sekadar distribusi air bersih kan sudah biasa. Tapi kalau karakter hero ikut berbagi air bersih, itu belum ada. Kami menangkap ide ini agar warga bisa merasakan suasana gembira di tengah kesulitan,” kata Sugeng pada Jumat (18/10/2024).
Selain menyalurkan air bersih, para relawan juga membagikan kerudung dan kaos untuk melindungi warga dari teriknya matahari. Sugeng menambahkan bahwa Ultraman akan terus hadir dalam setiap kegiatan distribusi air bersih di 20 titik yang masih membutuhkan bantuan.
“Kami akan membagi bantuan secara merata di wilayah-wilayah terdampak kekeringan. Jika dirasa kurang, kami akan menambah pasokan air. Rencananya, Ultraman akan hadir di empat kecamatan, yaitu Kembangbahu, Tikung, Mantup, dan Sarirejo,” jelas Sugeng.
Sementara itu, Sugik, warga Dusun Sukorejo, Desa Kembangbahu, mengungkapkan bahwa krisis air bersih telah dirasakan selama hampir dua bulan. Bantuan air bersih ini sangat membantu meringankan beban mereka.
“Alhamdulillah, setidaknya kami tidak perlu membeli air untuk kebutuhan rumah tangga. Biasanya, untuk mandi dan mencuci, kami harus membeli air seharga Rp50 ribu untuk 500 liter,” kata Sugik. [fak/beq]
Link informasi : Sumber