Jangan Sampai Punya Pemain yang Hidupnya Terlunta-lunta
Surabaya (beritajatim.com) – Rudy William Keltjes ‘di mata’ Stefan Rullin Keeltjes anaknya yang juga pelatih Gresik United, dikenal sebagai sosok pelatih disiplin serta loyal memikirkan nasib anak asuhnya.
Hal itu diceritakan oleh Coach Stefan saat dirinya menghantar persemayaman akhir ayahnya [Rudy] di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya, Rabu (23/10) petang.
“Kalau saya bilang, papa saya itu pahlawan saya ya. Karena ya papi saya yang selalu kasih memotivasi. Supaya kuat sepak bola, harus jujur, jadi pelatih harus mengajarkan kejujuran dan juga kedisiplinan,” kata Coach Stefan ditemukan, Rabu.
Dalam ingatan Stefan, dalam berbincang ayahnya selalu bilang bahwa jadi pelatih sepak bola, tidak cukup bila hanya memikirkan prestasi kesebelasannya (tim). Namun, pelatih harus bisa memiliki pandangan ke depan untuk memikirkan nasib pemain.
“Enggak cuma mikir prestasi timnya tetapi juga mikir bagaimana nasib pemain, supaya pemain bola di Indonesia ini hidupnya sejahtera,” terang Stefan.
Papi saya bilang, ungkap Stefan sambil tersedu – sedu, menjadi pelatih bola jangan sampai memiliki pemain yang hidupnya terlunta lunta.
“Papi selalu bilang, kalau jadi pelatih jangan sampai punya pemain yang hidupnya terlunta lunta. Dan itu yang saya pegang sampai sekarang. Saya selalu care sama pemain saya,” tutup Coach Gresik United tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sang legenda Rudy William Keltjes ini meninggal dunia di usianya yang ke 72 tahun pada Rabu (23/10) hari ini. Rudy Keltjes meninggal di RS William Booth Hospital Surabaya karena serangan jantung. [ram/ian]
Link informasi : Sumber