Madiun (beritajatim.com) – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi di Kota Madiun menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini mencerminkan kesuksesan program pembangunan, penataan, serta pembinaan UMKM yang berkesinambungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun selama lima tahun terakhir.
Calon Wali Kota Maidi menyatakan optimisme terhadap masa depan UMKM saat meninjau lapak UMKM di Kelurahan Rejomulyo, Kartoharjo, Kamis (24/10/2024). “Lapak-lapak kelurahan terus berkembang, dan kami berkomitmen untuk memaksimalkan potensi ini. UMKM harus terus tumbuh dan berkembang,” kata Maidi.
Menurut Maidi, Pemkot Madiun telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung dan meluncurkan sejumlah program pro-UMKM guna memperkuat sektor tersebut. Salah satu program inovatif yang dijalankan adalah aplikasi pro-UMKM, yang mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) untuk berbelanja di lapak-lapak UMKM. “Dampaknya sangat terasa dengan miliaran rupiah yang mengalir melalui transaksi UMKM, menciptakan perputaran ekonomi yang positif,” jelasnya.
Selain itu, Maidi menegaskan bahwa Pemkot Madiun juga membantu warga kurang mampu dengan memberikan modal usaha, sehingga mereka dapat mandiri tanpa harus bergantung pada bantuan semata. “Pemberdayaan masyarakat jauh lebih efektif dalam jangka panjang dibandingkan hanya memberikan bantuan,” tambah Maidi.
Pemkot Madiun juga konsisten melibatkan UMKM dalam setiap event besar. Pada tahun 2023, beberapa UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berkesempatan tampil di Indonesia City Expo (ICE) di Anjungan City Point of Indonesia, menunjukkan eksistensi UMKM Madiun di level nasional.
“Dengan upaya ini, insya Allah UMKM Madiun akan terus naik kelas dan siap bersaing di kancah internasional. Perjalanan lima tahun terakhir adalah fondasi kuat yang harus terus dilanjutkan, jangan sampai terhenti atau kembali ke titik nol,” tutup Maidi.
Dari segi pertumbuhan ekonomi, Kota Madiun mencatat angka yang menggembirakan pada tahun 2023, dengan pertumbuhan mencapai 5,8 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan 5,52 persen pada tahun 2022. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Kota Madiun berhasil melampaui angka Provinsi Jawa Timur yang berada di 4,95 persen dan angka nasional yang mencapai 5,05 persen.
Pencapaian ini juga diiringi dengan peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) berdasarkan harga berlaku, yang mencapai Rp 17,257 triliun. Angka ini naik 9,09 persen dibandingkan dengan PDRB tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 15,818 triliun.
Dengan berbagai inisiatif dan dukungan yang berkelanjutan, UMKM di Kota Madiun diharapkan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal dan membawa kota ini menuju perkembangan yang lebih besar. [fiq/ian]
Link informasi : Sumber
