Menjawab Soal Tantangan Kerja, Disnakertrans Jatim Soroti Bonus Demografi
Tuban (beritajatim.com) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur menjawab soal tantangan sektor ketenagakerjaan di era sekarang.
Tantangan yang dimaksud yakni menyesuaikan kebutuhan pasar tenaga kerja dengan memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang artinya harus memperluas dan membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja terampil di Indonesia.
Menurut Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto mengatakan tenaga kerja saat ini harus siap akan tantangan yang dihadapi, ada beberapa hal yang dimaksud yang pertama yakni bonus demografi.
“Bonus demografi merupakan suatu kondisi di mana populasi masyarakat akan didominasi oleh individu-individu dengan usia produktif,” ujar Sigit Priyanto, Kamis (31/10/2024).
Lanjutnya, usia produktif yang dimaksud adalah rentang usia 15 tahun hingga 64 tahun dan bonus demografi merupakan suatu keuntungan bagi suatu negara, apabila bisa memanfaatkan jendela peluang dari lonjakan usia produktif pada tahun 2030.
“Bonus demografi ini akan menjadi windows of opportunity bila disokong oleh SDM yang berkualitas, namun bonus demografi bisa menjadi windows of disaster jika sebagian besar penduduk usia produktif berpendidikan rendah,” bebernya.
Yang kedua, masih kata Sigit sapanya ialah tantangan revolusi industri, hal ini lebih mengutamakan pada otomatisasi semua di kendalikan oleh teknologi.
“Yang ketiga era society yang mana tatanan masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi dan transformasi ini diharapkan akan membantu manusia untuk menjalani kehidupan,” terang Sigit.
Oleh karena itu, Pemerintah wajib mengupayakan segala tantangan diatas melalui pengembangan SDM, sehingga para pencari kerja khususnya dapat menguasai kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Sehingga perlu diketahui bahwa di dunia kerja memiliki kompetensi softskill dan saya sampaikan bahwa sekarang yang tidak kalah penting adalah melakukan sinergitas dan kolaborasi,” pungkasnya. [ayu/ian]
Link informasi : Sumber