Optimalkan Potensi Perikanan, Ketua DPRD Sidoarjo Dorong Pemerintah Perhatikan Kebutuhan Nelayan
Sidoarjo (beritajatim.com) – Ketua DPRD Sidoarjo H. Abdillah Nasih, mengungkapkan pentingnya memaksimalkan potensi hasil tangkapan ikan bagi nelayan di wilayahnya. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan yang digelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo.
Menurut politisi asal Fraksi PKB iru, meski Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang kaya akan sumber daya perikanan, baik yang dihasilkan dari tambak maupun pesisir, masih banyak aspek yang perlu diperbaiki agar sektor ini dapat berkembang lebih optimal. Hal itu diketahui setelah menerima berbagai masukan dan segala permasalahan ynga ada pada nelayan.
“Kita ingin Sidoarjo lebih maksimal dalam mengelola potensi perikanannya. Selama ini, pemerintah belum cukup memberikan perhatian yang serius, baik dari segi fasilitas maupun pembinaan bagi nelayan,” kata H. Abdillah Nasih Kamis, (7/11/2024).
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh para nelayan Sidoarjo, lanjut dia, adalah minimnya fasilitas dan sarana yang mendukung dalam kelancaran aktivitas perikanan. Banyak perahu nelayan yang sudah usang dan tidak lagi layak digunakan. Hal ini berdampak pada efektivitas penangkapan ikan, terutama ketika mesin perahu mendadak rusak di tengah laut.
“Nelayan kita sering kesulitan memperbaiki mesin perahu karena mereka tidak memiliki alat yang memadai untuk itu. Harapannya, pemerintah dapat memberikan bantuan pembaruan perahu dan mesin, serta menyediakan fasilitas bengkel perahu di Sidoarjo,” terang Nasih.
Masalah lain yang juga dihadapi nelayan Sidoarjo adalah maraknya nelayan dari luar daerah, seperti Pasuruan, yang datang dengan menggunakan alat tangkap canggih namun jika dibiarkan dapat merusak lingkungan.
“Banyak sekali nelayan luar daerah yang datang ke Sidoarjo dengan membawa alat tangkap yang lebih modern, tetapi seringkali tidak ramah lingkungan. Mereka mengeluhkan hal ini, dan kami berharap pemerintah bisa menertibkan dan memberikan sanksi kepada nelayan yang dapat merusak ekosistem laut,” jelas Nasih.
Cak Nasih panggilan akrap Ketua DPRD Sidoarjo itu juga menyoroti masalah musim paceklik yang kerap dialami nelayan, di mana mereka tidak bisa mencari ikan selama dua hingga tiga bulan.
Untuk itu, ia mengusulkan agar pemerintah dapat memberikan pelatihan-pelatihan diversifikasi usaha, seperti kerajinan tangan atau produk olahan berbahan dasar ikan, terutama bagi keluarga nelayan.
“Jika nelayan tidak bisa melaut, mereka tetap bisa menghasilkan produk lain yang bernilai ekonomi. Kami minta pemerintah menyediakan pelatihan untuk ini agar nelayan tidak terpuruk di musim paceklik,” tambahnya.
Selain itu, Cak Nasih juga menilai pentingnya pengembangan infrastruktur untuk pemasaran hasil perikanan. Ia menilai Sidoarjo perlu memiliki fasilitas yang memadai untuk menampung hasil tangkapan ikan, sekaligus menjadi pusat edukasi dan wisata terkait perikanan.
“Saat ini, belum ada depo ikan yang layak di Sidoarjo. Kami ingin agar ke depan Sidoarjo memiliki pusat yang tidak hanya dapat menampung hasil tangkapan ikan, tetapi juga bisa menjadi tempat edukasi, wisata, serta pengembangan budidaya tambak,” harapnya.
Sebagai langkah konkret, Cak Nasih meminta agar dinas terkait dapat mengalokasikan anggaran untuk pelatihan dan pengadaan alat bagi nelayan pada tahun 2025 mendatang. Di Sidoarjo sendiri memiliki beberapa kelompok usaha bersama (KUB) yang didalamnya terdiri para nelayan. Sehingga diharapkan pemerintah juga dapat memberikan pembinaan terhadap perkumpulan para nelayan tersebut.
“Pembinaan kelompok usaha bersama (KUB) nelayan juga harus lebih serius agar mereka bisa lebih berkembang dan mampu bersaing,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan nelayan milenial yang tidak hanya mengandalkan penangkapan ikan tradisional, tetapi juga mampu berinovasi dengan memanfaatkan potensi laut secara lebih modern dan ramah lingkungan.
Di sisi lain, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Rizza Ali Faizin mengapresiasi langkah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo dalam memberikan pelatihan budidaya ikan air tawar yang digelar di kawasan Tulangan Sidoarjo.
Menurutnya pelatihan yang diikuti 16 peserta dari kalangan pembudidaya pemula tersebut, diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian warga, melainkan juga dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga serta dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat.
“Jadi, pelatihan ini tidak hanya fokus pada teknik budidaya yang baik, tetapi juga pada teknik pemasaran,” tegas Reza sapaan akrabnya.
Bukan tidak mungkin, lanjut Reza, banyak pembudidaya ikan air tawar yang kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya, sehingga dapat berdampak pada keuntungan yang tidak optimal.
“Banyak yang kesulitan saat menjual. Sehingga keuntungan yang diharapkan tidak tercapai. Nah, harapannya dengan pelatihan seperti ini pembudidaya dapat memahami strategi pemasaran agar tidak mudah diperdaya oleh tengkulak,” tambahnya.
Reza berharap, pelatihan ini selain dapat meningkatkan perekonomian warga kedepan, juga dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga serta dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat. [adv/isa]
Link informasi : Sumber