Peternak Sapi Perah Pasuruan Buang Susu ke Sungai, Protes Pembatasan Kuota
Pasuruan (beritajatim.com) – Peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan membuang susunya ke sungai. Mereka mengeluhkan pembatasan kuota. Pembatasan kuota ini dilakukan oleh perusahaan susu. Padahal harga susu yang dijual tidak ada kenaikan.
Salah satu pelaku koperasi Abednego Wahyu Adi Permana, Manajer Pengepul Susu NSP mengatakan bahwa peternak sapi yang membuang susu berasal dari Kecamatan Purwodadi. Susu segar tersebut dibuang oleh peternak yang sebelumnya berada dalam tangki.
“Kami dibatasi kirim susunya hanya 40 ton sehari, sementara kami yang punya empat suplayer susu. Sehingga kami mengalami kerugian ratusan juta (rupiah) akibat ini,” jelas Wahyu.
Wahyu juga mengatakan bahwa kerugian yang dialami oleh pihaknya dikarenakan untuk membayar operasional. Ditambah lagi terkait pakan ternak yang tak stabil dan membayar karyawan.
Wahyu berharap pemerintah daerah agar memberikan kemudahan bagi para peternak sapi perah dalam menjual susunya. Sementara untuk kualitas sendiri, susu sapi di wilayah Pasuruan termasuk kualitas terbaik di Indonesia.
“Kami harap pemerintah mendengar keluhan kami dan bisa menolong para peternak susu perah. Karena selama ini kita juga selalu menjaga kualitas susu menjadi yang terbaik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Dawuan Sengon, Sugiyanto mengatakan bahwa kejadian pembuangan susu itu memang terjadi di wilayahnya.
“Pada dasarnya para warga ini menginginkan harga susu sapi ini naik. Sebelumnya memang harga susu berkisar mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 7.800 per liternya,” ungkap Sugiyanto. (ada/but)
Link informasi : Sumber