Banjir Kepung Kota, Kantor Bakesbang, Bawaslu, dan Rumah Bupati Jember Kebanjiran
Jember (beritajatim.com) – Banjir mengepung wilayah pusat kota Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (12/12/2024) siang hingga malam. Bahkan kantor Badan Kesatuan Bangsa, Badan Pengawas Pemilu, dan rumah Bupati Hendy Siswanto kebanjiran.
Hujan mengguyur mulai pukul 13.10 WIB yang menyebabkan saluran irigasi tidak mampu menampung debit air. Air pun meluber dengan ketinggian 80-100 centimeter ke pemukiman warga di sejumlah lokasi di Kecamatan Kaliwates dan Sumbersari. Sementara tinggi air yang masuk ke dalam rumah sekitar 25-20 centimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat, ada 91 keluarga atau 282 orang yang terdampak. Sebanyak 42 orang di antaranya adalah warga lanjut usia, 26 orang balita, dua orang sakit, dan seorang penyandang disabilitas.
David Handoko Seto, legislator DPRD Jember yang juga Komandan Baret Rescue Nasdem, mengatakan, aliran sungai besar di Perumahan Muktisari meluap. “Air menyebar ke lingkungan perumahan. Air setinggi satu meter masuk ke rumah warga,” katanya.
Sejumlah relawan membantu warga menguras air yang masuk ke rumah-rumah. “DAS Jompo mengkhawatirkan karena air sudah mulai masuk rumah warga,” kata David.
Setelah air surut, relawan membantu warga untuk membersihkan kotoran yang tersisa. “Besok akan dilanjutkan,” kata David.
David menilai banjir tahun ini serius, karena intensitas hujan cukup tinggi dan lama. “Kami minta normalisasi saluran di perkotaan. Saluran air di Jalan Jawa dan Jalan Mastrip tersumbat sampah dan model salurannya sulit dibersihkan,” katanya.
David mengkritik adanya oknum petugas kebersihan yang justru membuang sampah ke saluran air di Jalan Jawa. “Ini seharusnya tak boleh terjadi. Saya memergoki kalau pagi. Dinas Lingkungan Hidup harus menertibkan anggotanya. Tidak boleh membuang sampah ke lubang saluran air,” katanya. [wir]
Link informasi : Sumber