DPRD Surabaya Apresiasi Peresmian RSUD Eka Candrarini: Wujud Keadilan Ruang
Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, memberikan apresiasi tinggi terhadap peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Eka Candrarini yang terletak di kawasan Surabaya Timur pada Rabu (18/12/2024).
Dalam acara peresmian tersebut, Eri Irawan menyebutkan bahwa pembangunan rumah sakit ini merupakan langkah penting Pemkot Surabaya dalam mewujudkan keadilan ruang, yang menjadi fokus utama dalam penataan ruang dan pembangunan kota.
Menurut Eri, keadilan ruang bukan hanya soal distribusi fasilitas publik seperti pendidikan dan kesehatan, tetapi juga terkait pemerataan akses yang memperhatikan lokasi geografis.
“RSUD Eka Candrarini bukan hanya sekadar gedung, tetapi bagian dari upaya pemerintah kota untuk memastikan bahwa semua segmen masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang merata, tidak hanya dari segi demografis, tetapi juga dari sisi geografis,” ujar Eri seusai acara peresmian.
Peresmian RSUD Eka Candrarini menambah daftar rumah sakit milik Pemkot Surabaya, yang sebelumnya sudah memiliki RS Soewandhie di kawasan pusat dan RS Bhakti Dharma Husada di kawasan barat. Kehadiran rumah sakit di Surabaya Timur ini diharapkan akan semakin memperkuat pemerataan fasilitas kesehatan di kota pahlawan.
Eri Irawan juga mendukung penuh rencana Pemkot Surabaya untuk membangun rumah sakit di kawasan selatan dan utara dalam beberapa tahun ke depan. “Keberadaan rumah sakit di kawasan timur, selatan, dan utara akan memastikan pemerataan fasilitas kesehatan yang lebih baik, mengurangi ketimpangan antar wilayah,” jelasnya.
Selain itu, Eri menekankan pentingnya penataan ruang untuk mengatasi berbagai masalah kota seperti banjir, transportasi, dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu tujuan utama penataan ruang adalah untuk mencegah pengembangan kota yang tidak terkendali atau urban sprawl.
“Langkah Pemkot Surabaya dalam mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat harus diapresiasi karena sejalan dengan konsep penataan ruang yang lebih terencana,” tambah Eri.
Konsep “compact city” yang diusung oleh Pemkot Surabaya juga mendapat dukungan dari Eri. Menurutnya, konsep ini penting untuk menciptakan kota yang lebih efisien, padat, dan mudah diakses, dengan fasilitas publik yang dekat dan dapat diakses dengan mudah oleh warganya.
Eri juga mengusulkan agar pelayanan publik semakin didorong dengan digitalisasi dan sistem berbasis RW untuk meningkatkan efisiensi dan memperpendek jarak antara warga dengan fasilitas kesehatan.
“Pemerintah kota harus terus mengembangkan kebijakan yang berpihak pada keadilan ruang dan memastikan penataan ruang berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,” pungkas Eri. [asg/beq]
Link informasi : Sumber