Mahasiswa UMM Kembangkan Teknologi Smart Farming Berbasis IoT untuk Optimalkan Pertanian Kopi di Malang

0

Malang (beritajatim.com) – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berinovasi dan berkontribusi nyata bagi negeri. Salah satu inisiatif terbaru datang dari tim mahasiswa Prodi Teknologi Pangan UMM yang menerapkan teknologi smart farming berbasis Internet of Things (IoT) pada solar dryer portabel untuk petani kopi di Desa Harjokuncaran, Malang, pada September lalu.

Berkat inovasi ini, mereka berhasil lolos seleksi program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (Ormawa) yang diadakan oleh Kemendikbudristek RI. Dalam pengembangan program ini, tim juga berkolaborasi dengan mahasiswa Teknik Mesin dan Informatika UMM.

Ketua tim, Aisyah Fatma Salsabila, menjelaskan bahwa program ini mengusung konsep smart farming berbasis IoT untuk meningkatkan kualitas pasca-panen kopi di Desa Harjokuncaran, yang memiliki potensi besar dalam perkebunan kopi. Inisiatif ini bertujuan memberikan solusi modern bagi para petani dalam mengoptimalkan proses pengeringan kopi dengan teknologi solar dryer portabel.

Teknologi Solar Dryer Portabel: Pada program ini, tim Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan UMM mengintegrasikan teknologi IoT ke dalam sistem pengolahan kopi, khususnya pada tahap pengeringan. Solar dryer portabel yang dikembangkan dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi suhu dan kelembaban udara.

Data yang diperoleh dikirimkan secara real-time kepada petani melalui perangkat ponsel. “Dengan teknologi ini, petani dapat mengetahui kondisi cuaca dan tingkat pengeringan kopi mereka tanpa harus memantau secara manual. Jika terjadi perubahan suhu yang tidak sesuai, petani dapat segera menyesuaikan sehingga kualitas kopi yang dihasilkan lebih terjaga,” jelas Aisyah.

Produk buatan mahasiswa UMM (Foto: Istimewa)
Produk buatan mahasiswa UMM (Foto: Istimewa)

Aisyah menambahkan bahwa program ini sejalan dengan era Society 5.0, di mana teknologi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. “Kami ingin membantu petani kopi di Desa Harjokuncaran untuk menghadapi tantangan di era digital ini,” ujarnya.

Ia dan timnya berharap implementasi teknologi smart farming ini dapat menjadi model untuk diterapkan di daerah lain dengan potensi serupa. Keberhasilan program ini yang mempermudah proses pengeringan kopi juga diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi kopi berkualitas di Indonesia.

Dengan dukungan dari pihak universitas dan Kemendikbudristek, tim mahasiswa UMM optimis bahwa inovasi ini akan memberikan dampak positif bagi para petani kopi dan berkontribusi pada pengembangan teknologi pertanian di Indonesia. (dan/ian)


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.