Alasan Kelompok Tani Dukung Setyo Wahono-Nurul Azizah di Pilbup Bojonegoro
Bojonegoro (beritajatim.com) – Petani dari Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, yang tergabung dalam kelompok tani Sumber Makmur, menyatakan dukungannya kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono dan Nurul Azizah.
Koordinator kelompok tani Sidodadi, Suwarno, menjelaskan bahwa visi, misi, dan program yang ditawarkan oleh pasangan ini menunjukkan komitmen nyata terhadap masyarakat, terutama petani. Memahami masalah masyarakat serta kemampuan dalam memberikan solusi untuk Bojonegoro.
“Dengan visi dan misi yang sejalan dengan harapan kami, kami, para petani di Sidodadi, dengan tegas mendukung Wahono dan Nurul,” katanya, Selasa (8/10/2024).
Suwarno juga menekankan bahwa pasangan yang diusung 14 partai politik Koalisi Bojonegoro Maju (KBM) tersebut adalah sosok yang memahami cara memberikan pelayanan dan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Bojonegoro.
“Semoga Wahono dan Nurul, putra putri asli Bojonegoro ini dapat memenangkan Pilkada 2024 dan menjadi bupati dan wakil bupati Bojonegoro,” tambah Suwarno.
Di tempat yang sama, Riyadi, seorang warga Sidodadi, menegaskan bahwa dukungan dari kelompok tani Sumber Makmur ini merupakan harapan untuk memenangkan pasangan Cabup-Cawabup nomor urut 02. Ia berharap agar bupati dan wakil bupati yang terpilih dapat membawa Bojonegoro menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
Riyadi menjelaskan bahwa pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah memiliki visi untuk menjadikan Bojonegoro lebih makmur dan membanggakan. Untuk mencapai hal tersebut, mereka berencana membangun sumber daya manusia yang berkualitas, berbudaya, berakhlak, dan bahagia.
Setyo Wahono-Nurul Azizah juga berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi daerah yang produktif, berkelanjutan, dan berkeadilan, serta menjaga lingkungan yang lestari dan mendorong transisi ke energi baru terbarukan.
“Selain itu, mereka akan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, melayani, akuntabel, partisipatif, dan inklusif, serta memajukan kebudayaan dan kebanggaan daerah,” tutup Riyadi. [lus/ted]
Link informasi : Sumber