Banjir Kepung Ribuan Warga Dua Kecamatan di Jember

0

Jember (beritajatim.com) – Banjir mengepung rumah ribuan warga Kecamatan Tempurejo dan Wuluhan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (22/12/2024). Ketinggian air kurang lebih 60-140 centimeter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat 1.573 keluarga (5,230 jiwa) di Tempurejo dan 67 keluarga (268 jiwa ) di Wuluhan yang terdampak banjir.

Banjir terjadi menyusul hujan berintensitas sedang dan lebat di Jember sejak pukul 9.30 WIB. Dua jam kemudian hujan semakin dan diikuti angin kencang yang menumbangkan sejumlah pohon di beberapa titik.

Pukul 11.40 WIB, debit air di Sungai Mayang, Bedadung, Kalisanen, dan Curahnongko meningkat dan terjadilah banjir di beberapa titik Kecamatan Tempurejo. Sungai Kalisanen dan Curahnongko tidak menampung debit air dan meluber ke pemukiman warga dengan ketentuan air 60-140 centimeter.

BPBD Jember mencatat banjir melanda enam desa di Tempurejo, yakni Sanenrejo, Wonoasri, Curahnongko, Curahtakir, Andongrejo, dan Sidodadi. Sebuah rumah milik Subai di Curahtakir roboh. Total ada 26 bayi, 124 balita, 321 orang lanjut usia, 39 orang ibu hamil, dan dua orang difabel terdampak banjir tersebut.

Sementara itu, angin kencang menumbangkan enam pohon dan pohon bambu di Kecamatan Ambulu, Kalisat, Sukowono, dan Sukorambi. Sebuah pohon yang tumbang di Desa Plalangan, Kalisat,:menimpa dapur rumah milik Saleh yang menyebabkan kerusakan ringan.

Laporan terakhir, banjir di Desa Sanenrejo sudah surut dan warga mulai membersihkan sampah dari rumah. Begitu juga di Curahtakir, Andongrejo, dan Sidodadi.

“Banjir masih menggenangi pemukiman dan jalan di Desa Wonoasri. Warga banyak yang mengungsi ke balai desa,” kata Kepala BPBD Jember Widodo Yulianto.

Banjir juga masih belum surut di Curahnongko Kecamatan Tempurejo dan Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan: Air masih menggenangi pemukiman di Glundengan setinggi 80 centimeter. [wir]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.