Cium Dugaan Mark Up Anggaran DPRD Pasuruan, Sejumlah Warga Lapor ke Polda Jatim
Pasuruan (beritajatim.com) – Sejumlah masyarakat menduga adanya mark up anggaran di Sekretariat DPRD Kabupaten Pasuruan tahun anggaran 2022-2023 ke Polda Jawa Timur. Dugaan ini muncul setelah ditemukan sejumlah kejanggalan dalam penggunaan anggaran, terutama pada item belanja barang dan jasa.
Salah satu warga yakni Anjar Supriyanto, mengungkapkan adanya indikasi kuat adanya mark up anggaran yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
“Kami menemukan beberapa item belanja yang nilainya tidak wajar dibandingkan harga pasaran. Misalnya, cinderamata DPRD yang harganya mencapai Rp 500 ribu lebih, padahal di pasaran hanya sekitar Rp 300 ribu,” ujar Anjar.
Selain itu, Anjar juga menyoroti anggaran untuk tali asih dan konsumsi rapat paripurna yang dinilai terlalu tinggi. “Anggaran untuk makanan dan minuman saat rapat paripurna saja mencapai Rp 100 juta lebih. Ini sangat tidak wajar,” tegasnya.
Warga lainnya yakni, Prima, menambahkan bahwa dugaan mark up anggaran ini sangat sistematis dan dilakukan secara sengaja.
“Kami menduga ada rekayasa dalam penyusunan anggaran, sehingga nilai belanja menjadi sangat besar. Ini sangat merugikan keuangan daerah,” ungkap Prima.
Salah satu temuan yang paling mengejutkan adalah adanya anggaran honorarium sebesar Rp 36 miliar untuk berbagai kegiatan dan pihak terkait. Menurutnya, besaran anggaran ini sangat tidak wajar dan perlu dipertanyakan.
“Kami berharap anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang baru dilantik dapat lebih kritis dalam mengawasi penggunaan anggaran dan tidak terjebak dalam praktik-praktik korupsi,” ujar Anjar.
Laporan dugaan mark up anggaran ini diharapkan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan para pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Dewan Saifudin Ahmad saat dimintai keterangan terkait mark up anggaran tersebut mengaku tak tau. Hal ini dikarenakan tahun laporan pada polisi dirinya masih belum menjabat.
“Saya gak tau, karena saya masih belum menjabat di sini,” jawabnya singkat. [ada/aje]
Link informasi : Sumber