Investasi di Sumenep Meningkat, Target 2024 Rp 2,5 Trilyun
Sumenep (beritajatim.com) – Investasi di Kabupaten Sumenep menunjukkan trend meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan investasi tersebut berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian.
Berdasarkan data di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep, investasi di Sumenep pada 2022 mencapai Rp1,7 triliun lebih dengan serapan tenaga kerja sebanyak 31.227 orang. Sedangkan pada 2033, investasi meningkat drastis menjadi Rp 2,1 trilyun lebih dengan serapan tenaga kerja sebanyak 45.454 orang.
Sementara pada 2024 per September, investasi sudah mencapai angka Rp 2,4 trilyun lebih. Diperkirakan, target investasi sebesar Rp 2,5 trilyun hingga akhir 2024 akan mampu tercapai.
“Peningkatan investasi di Sumenep ini selain berdampak pada pertumbuhan ekonomi, juga berbanding lurus dengan peningkatan angka serapan tenaga kerja. Karena itulah, angka pengangguran terbuka di Sumenep ini terendah di Jawa Timur,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi, Senin (14/10/2024).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Sumenep pada 2022 di angka 1,36 persen dan pada 2023 sebesar 1,71 persen.
Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep pada 2021 sebesar 2,61 persen. Kemudian 2022 naik menjadi 3,11 persen, dan tahun 2023 naik lagi menjadi 5,35 persen.
Meningkatnya angka investasi di Sumenep ini dipicu dari berbagai program inovasi Pemkab Sumenep selama kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo. Diantaranya adalah kemudahan penerbitan izin hingga penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku UMKM.
Berdasarkan data OSS RBA, pada 2022 penerbitan NIB mencapai 13.200, kemudian meningkat menjadi 14.207 di 2023 dan untuk 2024 hingga 30 September saja, penerbitan NIB UMKM sudah mencapai 14.078.
“UMKM ini merupakan ‘backbone’ atau tulang punggung perekonomian di Kabupaten Sumenep. Karena itu, pak Bupati mewanti-wanti agar kami di DPMPTSP mempermudah penerbitan izin dan NIB UMKM,” ujar Rahman Riyadi.
Lebih lanjut ia memaparkan, yang juga memberikan andil dalam meningkatnya nilai investasi di Sumenep adalah peningkatan infrastruktur, pariwisata, promosi, Investment Summit dan beberapa aspek lain yang mampu menarik perhatian investor dalam dan luar negeri.
Rahman menjelaskan, investasi memiliki pengaruh ganda untuk jangka panjang (long-term). Pada satu sisi, investasi berpengaruh terhadap perkembangan produksi di daerah karena tersediaan stok modal yang menjadi faktor penting kelangsungan dunia usaha.
“Di sisi lain, investasi juga berpengaruh pada permintaan agregat. Karena itu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, maka diperlukan kondisi dimana para pelaku usaha memiliki harapan dan pandangan yang cenderung stabil,” tandasnya. (tem/kun)
Link informasi : Sumber