Kontingen Pelajar Jember Tembus 10 Besar Popda Jatim 2024, Terbaik di Sekarkijang
Jember (beritajatim.com) – Prestasi kontingen pelajar Kabupaten Jember dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIV Jawa Timur di Kabupaten Bangkalan,4-10 November 2024, melejit dibandingkan kejuaraan sebelumnya. Mereka berhasil menduduki peringkat 10 perolehan medali terbanyak.
Kontingen Jember memperoleh 6 emas, 11 perak, dan 15 perunggu. Tiga medali emas di antaranya berasal dari cabang olahraga panahan dan dua emas berasal dari cabor dance sport.
Prestasi ini mengangkangi prestasi dua tahun sebelumnya di Sidoarjo. Jember saat itu hanya menduduki peringkat 14 dari 38 kabupaten dan kota dengan 2 emas, 9 perak, dan 11 perunggu.
Prestasi di era pemerintahan Bupati Hendy Siswanto ini melebihi prestasi pada Popda XI pada 2016 saat Jember menjadi tuan rumah di era pemerintahan Bupati Faida. Saat itu Jember menduduki peringkat 11 dengan perolehan 5 medali emas, 7 perak, dan 15 perunggu.
Prestasi dalam Popda XIV juga membanggakan, karena posisi Jember lebih baik dibandingkan empat kabupaten lain di Sekarkijang (Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang).
Banyuwangi berada di peringkat 16 dengan 4 emas, 9 perak, 11 perunggu. Lumajang di peringkat 19 dengan 3 emas, 6 perak, 8 perunggu. Situbondo di peringkat 28 dengan 2 emas, 1 perak, 9 perunggu. Bondowoso di peringkat 36 dengan 1 emas dan 3 perunggu.
“Kami mengirimkan atlet untuk berkompetisi dalam 16 dari 23 cabang olahraga yang dipertandingkan. Usia mereka maksimal 17 tahun atau duduk di kelas 11 SMA,” kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jember Edy Budi Susilo, Selasa (12/11/2024).
Semula sesuai kuota, Dispora hanya mengirimkan 38 orang atlet. “Tapi karena diperbolehkan mengirimkan atlet melalui jalur mandiri, kami tambahkan, sehingga total atlet yang kami kirimkan 126 orang,” kata Edy.
Pertambahan jumlah atlet terbanyak berasal dari cabor beregu seperti sepak bola, bola basket, dan bola voli. “Kalau kami kirim melalui jalur kuota, cabor lain tidak kebagian. Sepak bola saja ada 20 orang atlet, bola voli 12 orang, dan bola basket 11 orang,” kata Edy.
Apa yang membuat prestasi Jember melejit? “Pembinaan di masing-masing cabor berjalan, termasuk melalui event-event di Dinas Pendidikan dan kejuaraan kabupaten maupun kejuaraan provinsi. Saya melihat teman-teman pengurus cabor bersemangat sekali membina,” kata Edy.
Edy berharap ke depan cabor-cabor pendulang medali seperti atletik dan renang bisa menggenjot prestasi. “Kita masih lemah di sana, tak punya banyak atlet dan pembinaannya harus diintensifkan,” katanya.
Khusus untuk cabor renang, Edy berharap, segera terbentuk kepengurusan. “Kami mendorong KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) segera menggelar musyawarah daerah kepengurrusan. Kalau tidak ada pengurusnya, kita susah bicara pembinaan,” kata Edy.
Semasa Edy menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Jember memiliki beberapa sekolah menengah pertama dan atas yang menjadi sentra pembinaan atlet cabor tertentu. “Beberapa SMP ditugasi menerima siswa dari jalur prestasi olahraga. SMA-nya juga sama. Jadi pasti berfokus, karena sudah terbina satu tim sejak SMP dan naik ke SMA semakin matang,” katanya.
Namun kini sentra-sentra tersebut sudah tidak ada. “Semoga ke depannya bisa ada lagi. Saya pikir pembinaannya efektif. Kita anggap sekolah jadi bapak asuh cabor tertentu,” kata Edy. [wir]
Link informasi : Sumber