Maju Calon Pemimpin PII, Prof ATM Ingin Berdayakan Insinyur Lewat Tata Kelola Kolaboratif dan Berkelanjutan

0

Surabaya (beritajatim.com)– Prof. Agus Taufik Mulyono, atau akrab disapa Prof ATM, resmi mencalonkan diri sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2024-2027 dan calon Ketua Umum PII 2027-2030.

Dengan latar belakang sebagai akademisi, praktisi, dan budayawan serta pengusaha ternak, Prof ATM menekankan pentingnya pemberdayaan badan kejuruan, wilayah, dan cabang PII melalui tata kelola yang lebih luas serta kolaborasi eksternal yang berkelanjutan.

“PII harus menjadi fasilitator yang benar-benar inklusif. Jangan hanya menjadi pengawas atau regulator, tetapi mendorong seluruh asosiasi profesi untuk aktif dan bersinergi,” ujar Prof ATM, Senin (18/11/2024).

Prof ATM menyoroti pentingnya pemimpin PII yang tidak terikat kepentingan kelompok atau jabatan tertentu. Menurutnya, keberanian dan independensi menjadi syarat utama untuk memimpin organisasi sebesar PII, terutama dalam menghadapi tantangan regulasi yang masih belum optimal.

“Ke depan, ketua PII harus berani memperjuangkan hal yang benar, tanpa takut pada tekanan jabatan atau kelompok tertentu. Kita harus pastikan semua sistem, mulai dari registrasi hingga standar kompetensi, berjalan dengan sah dan akuntabel,” tegas Prof ATM.

Dalam kampanyenya, Prof ATM berkomitmen untuk meningkatkan jumlah anggota PII secara signifikan dalam waktu singkat. “Kalau saya jadi Wakil Ketua, dalam tiga bulan jumlah anggota PII bisa meningkat hingga 2.000.000 bahkan dalam setengah hari jika sistem dijalankan dengan benar,” katanya.

“Caranya? Wajibkan seluruh anggota asosiasi profesi keinsinyuran memiliki kartu anggota PII aktif dan STRI pada semua sektor prmbangunan. Ini bisa dilakukan, tinggal butuh keberanian,” tambahnya.

Prof ATM juga menyoroti lambatnya pembentukan Dewan Insinyur Indonesia (DII) yang menjadi pengawas sistem kompetensi insinyur sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Hingga kini, sistem uji kompetensi dan registrasi belum memiliki standar yang sah.

“Sepuluh tahun setelah undang-undang berlaku, DII belum terbentuk. Padahal, ini adalah bagian esensial dari tata kelola keinsinyuran. Kita tidak bisa terus berada dalam status quo. PII harus berani mengambil langkah besar,” paparnya.

Profil dan Rekam Jejak Prof ATM
Sebagai akademisi, Prof ATM memiliki rekam jejak yang solid. Ia telah menjadi dosen di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM sejak 1990. Ia juga dikenal sebagai pendiri Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM dan pernah menjabat sebagai Kepala PUSTRAL dalam dua periode. Selain itu Prof ATM adalah salah satu kandidat komisariat LPJK

Berbagai penghargaan juga diraih Prof ATM, termasuk ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award (2019) dan Tokoh Insinyur Inspiratif (2024). Sebagai praktisi, ia juga dikenal berkontribusi dalam pembangunan transportasi nasional. Selain itu prof ATM tergabung juga dalam Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR.

“Keberanian tanpa beban, itulah yang saya tawarkan untuk membawa PII ke arah yang lebih baik. PII bukan milik kementerian tertentu atau partai, tetapi milik seluruh insinyur Indonesia,” tutup Prof ATM.[asg/kun]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.