Pakar Pendidikan Dukung Program Sekolah Gratis Firhando Gumelar di Kota Batu
Batu (beritajatim.com) – Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Malang (UM), Drs. I Wayan Dasna, MSi, MEd, PhD, menyampaikan dukungannya terhadap program pendidikan yang diusung oleh calon Walikota Batu, Firhando Gumelar.
Firhando, yang akrab disapa Mas Gum, berencana menerapkan program 1 KK 1 Sarjana dan memberikan pendidikan gratis selama 12 tahun, mulai dari SD hingga SMA, bagi seluruh warga Kota Batu.
Menurut Wayan Dasna, kedua program ini sangat sejalan dan strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Batu.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah (RLS) di Kota Batu saat ini berada di angka 9,85 tahun.
Hal ini mengindikasikan banyak lulusan SMP yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Wayan Dasna menilai, program Mas Gum dapat berjalan baik jika pemerintah berhasil menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun terlebih dahulu sebelum mewujudkan visi 1 KK 1 Sarjana.
“Berdasarkan data BPS, banyak lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke jenjang SMA. Untuk mencapai target 1 KK 1 Sarjana, Mas Gum harus terlebih dahulu menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun. Penyebab rendahnya RLS ini harus dianalisis, apakah karena faktor keluarga, kurangnya sekolah, atau keterbatasan biaya. Saya menduga sebagian besar disebabkan oleh masalah biaya. Oleh karena itu, pendidikan gratis hingga SMA sangat penting dan tepat sasaran,” ujar Wayan Dasna, Kamis (19/9/2024).
Lebih lanjut, Wayan Dasna menekankan bahwa Pemkot Batu harus memberikan dukungan penuh pada program sekolah gratis ini jika Firhando Gumelar terpilih sebagai Walikota. Namun, jika anggaran terbatas, Pemkot bisa memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi dan yang kurang mampu.
Program ini dapat diselaraskan dengan target 1 KK 1 Sarjana, dimana siswa SMA yang memenuhi kriteria prestasi dan nilai akademik yang baik dapat lebih mudah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Pemerintah bisa menanggung biaya pendidikan dengan syarat nilai akademik yang harus dipertahankan untuk jenjang kuliah. Setelah lulus SMA, siswa yang berprestasi di berbagai bidang dapat disaring dan disupport oleh Pemkot untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri,” tambahnya.
Wayan Dasna mencontohkan beberapa daerah yang telah menerapkan program beasiswa serupa, di mana pemerintah daerah memberikan beasiswa sejak jenjang SD hingga perguruan tinggi dengan syarat tertentu. Beberapa universitas di Malang juga telah menerima banyak mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah daerah, seperti dari Jakarta, Madiun, Surabaya, bahkan daerah luar Pulau Jawa.
Untuk jenjang pendidikan tinggi, Wayan Dasna menyarankan agar Firhando Gumelar, jika terpilih, dapat memetakan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Batu. Mengingat Batu adalah kota wisata, maka tenaga ahli dari berbagai bidang sangat diperlukan. Firhando dapat bekerja sama dengan universitas di Malang, Surabaya, Jakarta, dan bahkan luar negeri, untuk mengirim siswa-siswi terbaik Kota Batu menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang relevan dengan kebutuhan daerah.
“Misalnya, Kota Batu saat ini membutuhkan dokter atau tenaga ahli di bidang pariwisata dan pertanian. Hal ini perlu diidentifikasi dengan baik, dan kemudian bekerja sama dengan universitas terdekat untuk menyusun program pendidikan yang disupport oleh Pemkot,” ungkap Wayan.
Dua program pendidikan yang diusung oleh Mas Gum, menurut Wayan Dasna, memiliki potensi besar untuk menjadi pondasi bagi pembangunan SDM di Kota Batu di masa depan. Sebagai kota wisata, Kota Batu membutuhkan banyak tenaga ahli untuk mendukung pengembangan kota secara berkelanjutan dan modern. Jika terealisasi, program ini dapat menciptakan generasi emas bagi Kota Batu.
Sebelumnya, Firhando Gumelar mencanangkan program pendidikan gratis hingga SMA serta kuliah sebagai upaya untuk mewujudkan SDM Indonesia Emas 2045, sesuai dengan target pemerintah pusat. Firhando berharap, dengan program ini, seluruh warga Kota Batu dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan. (ted)
Link informasi : Sumber