Pemkot Kediri Asah Kemahiran Warganya Membuat Tas Anyaman

0

Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri kembali menggelar pelatihan kewirausahaan gratis untuk masyarakat, Selasa (3/12/2024) di Balai pertemuan Kelurahan Tamanan. Kali ini melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggelar pelatihan bertajuk peningkatan mutu produk kerajinan tas anyaman. Pelatihan ini menyasar 17 ibu rumah tangga.

Saat ditemui di tempat terpisah, Wahyu Kusuma Wardani, Kepala Disperdagin mengatakan pelatihan ini mengakomodir usulan Musrenbang tahun 2023 dari Kelurahan Tamanan. ”Dalam Musrenbang saat kita identifikasi Kelurahan Tamanan membutuhkan pelatihan tas anyaman. Sehingga kita adakan pelatihan ini untuk mengakomodir kebutuhan mereka,” ujarnya.

Pelatihan ini difokuskan untuk mengasah kreatifitas, meningkatkan mutu dan kualitas produk sehingga para peserta lebih banyak dibekali praktik secara langsung.

“Para peserta ini sudah memiliki basic untuk membuat tas anyaman dan telah memiliki produk yang dipasarkan baik dalam kota maupun luar kota. Jadi kita tinggal meningkatkan pengembangan model serta bahan-bahannya karena bahan tas anyaman bermacam-macam,” kata Wahyu.

Foto BeritaJatim.com
Pemerintah Kota Kediri kembali menggelar pelatihan kewirausahaan gratis untuk masyarakat

Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat berkreasi menciptakan desain baru, memproduksi tas anyaman berkualitas sehingga lebih diminati masyakat. Dalam hal pemasaran, Wahyu melanjutkan Disperdagin akan membantu memperluas pemasaran dan fasilitasi pengurusan merk dagang.

“Tindaklanjut kegiatan ini bagi para peserta yang belum memiliki merk dagang, tahun depan akan kita fasilitasi untuk pembuatan merk dan akun SIINAS,” jelasnya.

Pelatihan ini akan diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 3 sampai 4 Desember 2024. Dengan menghadirkan Kamirin yang merupakan pengajar sekaligus pemilik usaha Crafirafi Tulungagung sebagai narasumber.

Sementara itu ditemui di sela-sela pelatihan Indiah Eviriyanti Ketua komunitas tas anyaman Kelurahan Tamanan mengatakan komunitasnya sudah berjalan hampir 1,5 tahun. Dalam perjalanannya Evi dan komunitasnya sudah berhasil memasarkan produk hingga ke Papua.

“Saya mengajak ibu-ibu untuk berkreasi dan menambah omzet penghasilan dengan membuat tas anyaman. Alhamdulillah selain mengurus rumah tangga, ibu-ibu bisa menambah penghasilan dan produknya sudah diminati masyarakat,” ungkapnya.

Evi menambahkan saat ini produk yang banyak diminati ialah tas anyaman untuk souvenir. Untuk menghasilkan 1 tas, dikatakan Evi perlu waktu sekitar 10 hari tergantung tingkat kerumitan dan model tas. “Ibu-ibu ini siap menerima order berapapun yang diminta. Produk kami memiliki kisaran harga 6 ribu sampai 90 ribu,” tambahnya.

Melalui pelatihan ini, Evi berharap komunitasnya bisa menciptakan banyak produk, bisa mengikuti kebutuhan pasar dan semakin mahir membuat produk tas anyaman.

“Harapannya selain mengurus rumah tangga ibu-ibu bisa menghasilkan uang dari rumah sehingga ekonomi bisa meningkat dan stunting pelan-pelan bisa menurun karena mereka bisa memberikan gizi tambahan untuk anak-anaknya,” pungkasnya. [nm/kun]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.