Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran dalam Perspektif 3 Paslon

0

Magetan (beritajatim.com) – Debat Perdana Pilkada Magetan di Gedung PGRI Magetan pada Kamis (17/10/2024), berlangsung intens, isu kemiskinan dan pengangguran menjadi fokus diskusi di sesi tanya jawab kedua menjelang akhir rangkaian debat.

Pasangan calon (Paslon) 01, 02, dan 03 menawarkan solusi yang berbeda untuk mengatasi masalah ini. Berikut ringkasan sesi kedua tanya jawab antar paslon.

Pertanyaan Paslon 01 pada Paslon 03

Cawabup 01, Suyatni Priasmoro, menyampaikan pertanyaan kepada Paslon 03 terkait solusi mereka dalam mengatasi kemiskinan yang dikaitkan dengan pendidikan dan kesehatan. Ia bertanya mengenai nominal bantuan yang akan diberikan melalui “Kartu Pintar” dan strategi mengatasi kekurangan dokter spesialis di Magetan.

“Saya meminta agar jawabannya fokus pada substansi dan bukan sekadar janji politik,” kata pria yang mendampingi Nanik Endang Rusminiarti, Cabup 01.

Cabup 03, Sujatno, menjawab bahwa solusi utama untuk mengurangi kemiskinan adalah melalui peningkatan keterampilan masyarakat, khususnya lulusan SMA yang tidak melanjutkan kuliah.

Dia berencana membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap kecamatan untuk melatih keterampilan anak-anak muda dan mendorong mereka menjadi wirausahawan.

“Untuk program Kartu Sinergis, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang kurang mampu,” kata Sujatno menjawab Suyatni.

Menanggapi isu kekurangan dokter spesialis, Sujatno menyebut bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan perguruan tinggi di Magetan dan sekitarnya untuk meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan di daerah tersebut.

Suyatni Priasmoro menanggapi, kunci utama pengentasan kemiskinan adalah melalui pendidikan. Ia mengusulkan beasiswa khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin, bahkan menguliahkan mereka menjadi dokter. Menurutnya, pendekatan ini realistis dan dapat dianggarkan melalui APBD.

Cawabup 03, Ida Yuhana Ulfa, menambahkan bahwa melalui Kartu Sinergis, 18% masyarakat yang belum tersentuh oleh Kartu Pintar akan difasilitasi, yang diyakini akan meningkatkan kesejahteraan secara signifikan.

“Jika Paslon 03 terpilih, mereka yakin dapat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Magetan hingga 0%,” jawab Ida.

Pertanyaan Paslon 02 ke Paslon 01

Paslon Nomor Urut 02 Hergunadi-Basuki Babussalam juga memberikan pertanyaan terkait pengangguran kepada Paslon 01. Cabup Hergunadi, menyoroti kesenjangan antara jurusan pendidikan di sekolah dengan lapangan kerja yang tersedia.

“serta bagaimana Paslon 01 berencana mengatasi pengangguran terbuka?” tanya Hergunadi.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Suyatni Priasmoro menekankan pentingnya membuka lebih banyak lapangan kerja di Magetan. menyebut pentingnya mendirikan lebih banyak BLK untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada warga.

“Kami akan mengusulkan dinas terkait seperti Dinas Tenaga Kerja berperan lebih aktif, dengan pendekatan seperti biro jasa yang mempertemukan tenaga kerja dengan perusahaan yang membutuhkan,” jawab Suyatni.

Hergunadi dari Paslon 02 merespons bahwa salah satu sektor utama yang perlu diperkuat adalah pertanian, peternakan, dan perikanan. Menurutnya, lebih dari 50% penduduk Magetan bergantung pada sektor pertanian, sehingga sangat penting untuk memperbaiki sistem pertanian dan meningkatkan hasil panen.

“Tentu, penting melibatkan program ketahanan pangan nasional yang sejalan dengan program presiden terpilih, Prabowo Subianto, dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan,” terang Hergunadi.

Cawabup dari Paslon 01, Suyatni Priasmoro, memberikan tanggapan terkait program di bidang pertanian yang menjadi prioritas utama bagi pasangan ini. Menurut Suyatni, sektor pertanian memiliki peran krusial dalam perekonomian Kabupaten Magetan, terutama mengingat mayoritas masyarakat masih bergantung pada pertanian sebagai sumber penghidupan.

Suyatni menjelaskan bahwa program utama Paslon 01 adalah pembangunan pertanian dalam arti yang luas. Mereka menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi sektor ini agar dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pengangguran yang masih tinggi di Magetan. Ia juga menyetujui pandangan bahwa sektor pertanian saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Menurut Suyatni, salah satu masalah yang dihadapi adalah rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. “Anak-anak muda tampaknya masih malas untuk bekerja di bidang pertanian,” ungkapnya.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya daya tarik fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Salah satunya adalah akses terhadap pupuk yang masih sulit dan minimnya mekanisasi industri pertanian.

Suyatni juga menyoroti bahwa bantuan alat-alat pertanian dan mekanisasi yang ada saat ini belum mencukupi. Ia menegaskan bahwa peran pemerintah, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat, sangat penting untuk mendobrak hambatan-hambatan yang ada.

Menurutnya, pemerintah harus lebih aktif dalam memahami kebutuhan masyarakat petani dan menyediakan solusi yang lebih tepat guna.

“Pemerintah harus bisa menyambungkan antara kebutuhan petani dengan kebijakan yang diambil, agar pertanian di Magetan dapat berkembang dan menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran,” tegas Suyatni.

Ia percaya bahwa dengan dukungan yang lebih kuat dari berbagai pihak, sektor pertanian dapat menjadi tulang punggung ekonomi yang kokoh di Magetan.

Pertanyaan Paslon 02 pada Paslon 03

Paslon 03, Sujatno, mempertanyakan kepada Paslon 02 tentang upaya mengatasi masalah ini, terutama dalam kaitannya dengan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan—sektor-sektor utama yang menopang kehidupan masyarakat Magetan.

“Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Magetan, seperti yang terlihat dari data statistik. Saya meminta penjelasan Paslon 02 mengenai strategi dalam menanggulangi masalah ini, terutama jika dikaitkan dengan sektor-sektor vital seperti pertanian, peternakan, dan perikanan,” kata Sujatno.

Cabup 02, Hergunadi, menjawab dengan menekankan pentingnya ketahanan pangan yang sejalan dengan program nasional Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Menurut Hergunadi, lebih dari 50% penduduk Magetan bekerja di sektor pertanian.

“Untuk itu, kami berencana memperkuat sistem pertanian dengan memperbaiki infrastruktur, menyediakan pupuk yang lebih mudah diakses, dan menjaga kestabilan harga panen agar generasi muda tertarik bekerja di sektor ini,” jawab Hergunadi.

Selain itu, Hergunadi mengusulkan program hilirisasi pertanian. Ini bertujuan agar hasil-hasil pertanian dan peternakan dapat diolah lebih lanjut sehingga tidak cepat rusak dan bisa dipasarkan dengan nilai tambah.

Ia juga menekankan pentingnya mendukung UMKM yang sudah mulai melakukan hilirisasi produk pertanian dan peternakan, dengan memberikan kemudahan perizinan dan akses pasar.

Dalam rangka meningkatkan ekonomi lokal, Paslon 02 juga berencana memperluas sektor pariwisata. Mereka berharap dapat membuka akses jalan tol dan menarik wisatawan yang lebih banyak, sehingga mendorong pertumbuhan sektor-sektor pendukung seperti pajak restoran dan hotel, yang akan meningkatkan pendapatan daerah.

Menanggapi jawaban tersebut, Sujatno dari Paslon 03 menegaskan bahwa siapapun presidennya, semua pemerintah daerah harus mendukung program-program nasional. Ia menyoroti tiga masalah utama yang dihadapi petani di Magetan: kesulitan air, akses pupuk, dan harga panen yang sering anjlok.

“Kami mengusulkan pembangunan embung dan sumur dalam untuk mengatasi masalah kekeringan yang kerap dialami para petani. Mengenai pupuk, kami menyarankan diversifikasi dan pengembangan pupuk non-kimia yang lebih ramah lingkungan. Tentu, penting pula melindungi harga panen dengan kebijakan yang mendukung stabilitas harga, seperti yang sudah diatur dalam Perda Perlindungan Pertanian di Magetan,” kata Sujatno

Sebagai penutup, Hergunadi menambahkan bahwa jika terpilih, Paslon 02 akan memastikan perlindungan bagi petani dengan meningkatkan asuransi pertanian dan memperluas cakupan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan bagi para petani.

Menurutnya, jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan penting agar petani tidak cemas ketika bekerja, terutama dalam menjaga kesejahteraan keluarga mereka.

“Prioritas ketahanan pangan dari Paslon 02 sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, yang menetapkan Magetan sebagai salah satu daerah lumbung tani dengan sawah yang luas. Ini menjadi dasar untuk memperkuat sektor pertanian sebagai solusi utama mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Magetan,” katanya. [fiq/suf]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.