Peringati HSN 2024, ISNU Pulung Ponorogo Ziarah ke Makam Tokoh Penyebar Islam
Ponorogo (Beritajatim.com) – Pimpinan Anak Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PAC ISNU) Kecamatan Pulung menggelar kegiatan ziarah ke sejumlah makam tokoh penyebar Islam di wilayah setempat.
Hal terssebut dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024. Ziarah ini menjadi bagian dari upaya untuk mengenang dan mengungkap peran penting para tokoh agama dalam sejarah penyebaran Islam di Pulung Ponorogo.
Mbah Sodeq, seorang tokoh masyarakat dari Dusun Dadapan menjelaskan bahwa wilayahnya menjadi salah satu pusat awal persebaran Islam di Desa Pulung. Islam mulai dikenal luas di wilayah ini berkat dakwah yang dilakukan oleh Kiai Munajat, seorang ulama yang namanya kini diabadikan sebagai nama masjid di desa itu.
“Masjid yang ada sekarang merupakan hasil renovasi dari surau kecil yang dulu digunakan Kiai Munajat untuk berdakwah,” ungkap Mbah Sodeq, ditulis Minggu (20/10/2024).
Tidak hanya Kiai Munajat, Kecamatan Pulung juga menjadi tempat bersejarah bagi dua tokoh lainnya, yakni Kiai Imam Sopingi dan Kiai Bolawi, yang merupakan pelarian Laskar Pangeran Diponegoro.
Menurut Mbah Sukimun, tokoh masyarakat lainnya, menjelaskan bahwa Kiai Imam Sopingi mendirikan sebuah pondok pesantren di wilayah Djalakan, Desa Wotan.
“Dulu di dekat Masjid Al-Muttaqin ini terdapat pondok pesantren berbentuk rumah panggung dari papan kayu. Di depannya ada kolam yang menjadi sumber mata air bagi masyarakat,” cerita Mbah Sukimun. Ia juga menyebut bahwa Kiai Imam Sopingi berasal dari wilayah Bagelen, Purworejo.
Sementara itu, Masjid An-Nur di Desa Sidoarjo menjadi saksi bisu perjuangan Kiai Bolawi dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut. Menurut Mbah Syamsudin, tokoh masyarakat Desa Sidoarjo, masjid tersebut dulunya juga berfungsi sebagai tempat persembunyian Kiai Bolawi dan rekannya ketika dikejar oleh penjajah Belanda.
“Masjid ini didirikan pada tahun 1890 dan dulunya juga memiliki pesantren serta kolam sebagai sumber air di bagian depan,” ujar Mbah Syamsudin.
Selain makam-makam tersebut, rombongan PAC ISNU juga berziarah ke makam tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Kiai Raden Tumenggung Djayengrono (Pulung Merdiko), Kiai Fatkurroji atau Mbah Kur (Gambiran), Kiai Ahmad Sunani (Pulung), Kiai Imam Muttaqin (Serag), Kiai Sadzali (Munggung), serta Makam Ki Salembu (Slayon, Karangpatihan).
Kegiatan ziarah ini, tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa para ulama dalam penyebaran Islam, tetapi juga sebagai upaya menggali lebih dalam sejarah para tokoh yang peranannya mungkin belum banyak dikenal.
Sejarah ini, menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda, khususnya masyarakat Kecamatan Pulung, agar tidak melupakan akar sejarah dan perjuangan para pendahulu.
Dengan kegiatan ini, PAC ISNU berharap sinergi antara generasi muda dan para tokoh agama bisa terus terjalin, menjaga nilai-nilai keagamaan dan sejarah yang menjadi bagian dari identitas Islam di Ponorogo. [end/suf]
Link informasi : Sumber