Pohon Tumbang Timpa 2 Kios Pedagang di Magetan, Imbas Cuaca Ekstrem
Magetan (beritajatim.com) – Sebuah pohon besar jenis Asem dengan diameter sekitar 150 cm tumbang dan menimpa dua kios pedagang serta menutup seluruh akses jalan di Jalan Raya Goranggareng yang berada di Desa Karangrejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawedanan pada Minggu (03/11/2024)
Peristiwa tumbangnya pohon ini terjadi pada pukul 16.15 WIB, menyebabkan terganggunya arus lalu lintas di area tersebut. Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Kabupaten Magetan yang sedang bertugas segera menuju lokasi kejadian pada pukul 16.25 WIB. Bersama unsur terkait dan masyarakat sekitar, TRC-PB melakukan penanganan darurat menggunakan chainsaw serta alat manual untuk menyingkirkan pohon yang menghalangi jalan.
“Proses penanganan ini memakan waktu hingga pukul 18.00 WIB, di mana seluruh bagian pohon selesai dibersihkan dan akses jalan kembali normal, sehingga lalu lintas dapat beroperasi seperti biasa,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi.
BPBD Kabupaten Magetan menghimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di luar rumah, terutama ketika hujan dan angin kencang. BPBD mengingatkan untuk menghindari berteduh di bawah pohon dan memperlambat kecepatan berkendara saat cuaca buruk demi menghindari risiko kecelakaan. Jika terjadi kejadian serupa atau bencana lainnya, masyarakat dapat segera menghubungi layanan BPBD Kabupaten Magetan untuk penanganan lebih lanjut.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang berlangsung mulai 31 Oktober hingga 6 November 2024. Cuaca ekstrem ini dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Beberapa wilayah yang diperkirakan terdampak meliputi Kabupaten Magetan, Blitar, Bojonegoro, Ponorogo, Probolinggo, Tulungagung, Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Kota Surabaya, Sidoarjo, Jember, Lumajang, Malang, Ngawi, Sampang, Tuban, Jombang, Kediri, Lamongan, Nganjuk, Situbondo, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Madiun, Mojokerto, Pacitan, Trenggalek, dan Kota Madiun.
BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat, yang meningkatkan pasokan uap air di atmosfer. Selain itu, kelembapan udara yang tinggi hingga lapisan bawah hingga menengah turut mendukung terbentuknya awan-awan konvektif masif. Kondisi ini diperparah oleh adanya konvergensi atau pertemuan massa udara serta gelombang atmosfer Rossby, yang mendukung terbentuknya daerah awan hujan di wilayah tersebut.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Wilayah dengan topografi curam, seperti pegunungan atau tebing, diharapkan lebih berhati-hati karena risiko bencana banjir, tanah longsor, dan jalan licin yang bisa mengganggu aktivitas serta jarak pandang.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk memantau kondisi cuaca melalui kanal-kanal informasi BMKG. [fiq/but]
Link informasi : Sumber