Program TAPERA Bikin Masyarakat Khawatir
Jakarta (beritajatim.com) – Program Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) yang digagas pemerintah untuk memfasilitasi kepemilikan rumah bagi masyarakat justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik. Meskipun hampir 90 persen masyarakat sudah mengetahui program ini, laporan dari Populix menunjukkan bahwa banyak yang skeptis terkait transparansi dan pengelolaan dana TAPERA.
Sebanyak 44 persen responden dalam laporan tersebut mengungkapkan rasa khawatir terhadap bagaimana dana TAPERA dikelola. Kekhawatiran ini semakin besar di kalangan peserta yang belum menikah, terutama mengenai mekanisme penarikan dana jika mereka berhenti bekerja. Selain itu, meskipun tiga dari empat orang memahami bahwa program ini adalah tabungan untuk membeli rumah melalui pemotongan gaji, masih ada kebingungan tentang proses pencairan dana dan tujuan penggunaan dana yang tersimpan.
Vivi Zabkie, Head of Social Research Populix, menjelaskan bahwa meskipun masyarakat tahu TAPERA bertujuan untuk membantu kepemilikan rumah, banyak yang keliru mengenai mekanisme penggunaannya. “Masyarakat mengharapkan transparansi lebih dalam pengelolaan dana, serta kemudahan akses untuk mencairkan tabungan,” ujarnya.
Kritik terhadap pengelolaan dana dan kekhawatiran mengenai transparansi menunjukkan bahwa meskipun tujuan TAPERA jelas, perlu ada upaya yang lebih serius untuk meningkatkan pemahaman masyarakat serta membangun kepercayaan terhadap program ini. Transparansi yang lebih baik dan komunikasi yang jelas diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat dan membuat program ini lebih efektif dalam membantu mereka memiliki rumah. [beq]
Link informasi : Sumber