Sampang (beritajatim.com) – Cuaca panas ekstrem dengan suhu mencapai 36 derajat Celcius tengah dirasakan warga di Madura, khususnya Kabupaten Sampang. Kondisi ini membuat aktivitas luar ruangan menjadi semakin tidak nyaman, terutama saat posisi matahari tepat di atas kepala.
“Luar biasa panasnya, apa ada yang lupa menutup pintu neraka ya?” canda Fatur, seorang warga Sampang yang merasakan langsung efek dari suhu ekstrem ini, Kamis (31/10/2024).
Fatur menambahkan, panasnya cuaca tak hanya terasa di siang hari, tetapi juga malam hari. Meski menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan, udara panas yang terasa justru membuat semakin gerah.
“Saking panasnya, angin dari kipas pun terasa hangat. Banyak warga memilih tetap di dalam rumah jika tidak ada keperluan penting karena matahari serasa membakar kulit,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang menjelaskan bahwa fenomena panas ini tidak hanya terjadi di Madura, tetapi di seluruh wilayah Indonesia. Ia menyebut kondisi ini disebabkan oleh suhu hangat di laut sekitar Indonesia yang meningkatkan gerakan udara panas, sementara hujan belum merata di berbagai daerah.
“Fenomena ini bukan gelombang panas, tetapi hanya bagian dari peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan,” jelasnya. [sar/beq]
Link informasi : Sumber
