Ulama, Kiai dan Habaib Datangi Polresta Malang Kota Minta APH Netral di Pilkada
Malang (beritajatim.com) – Sejumlah ulama, kiai, dan habaib meminta Aparat Penegak Hukum (APH) jaga netralitas selama Pilwali Kota Malang 2024. Rombongan para ulama ini mendatangi Polresta Malang Kota pada Kamis (23/11/2024) untuk berdialog soal isu netralitas.
Isu netralitas makin kencang jelang pemungutan suara Pilkada Kota Malang. Sebelumnya, para mahasiswa mendatangi kantor Bawaslu Kota Malang dan KPU Kota Malang mengangkat isu serupa dengan meminta APH dan ASN netral selama hajatan Pilkada.
“Kami sebagai ulama mengingatkan supaya penegak hukum ini melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Ini adalah tugas para ulama agar Pilkada berjalan dengan jujur dan adil sebab kondisi Kota Malang sekarang sudah sangat kondusif. Jangan sampai diciderai oleh penegak-penegak hukum yang mungkin tidak bersikap netral,” ujar perwakilan ulama, KH Nursalim Ali Mafha.
Nursalim menyebut pentingnya menjaga netralitas demi kondusifitas Kota Malang selama kontestasi Pilwali Kota Malang maupun pasca pelaksanaan. Kepada para penyelenggara Pemilu dia juga mengingatkan agar tetap menjaga integritas.
“Kami mengimbau dan mengingatkan jangan sampai petugas yang diberi amanah oleh negara tidak bersikap netral, untuk sama-sama menjaga kondusifitas yang ada di Kota Malang,” ujar Nursalim.
Ada empat seruan ulama terhadap Polresta Malang Kota, yakni, pertama, dalam Pilkada Kota Malang tahun 2024 Polresta Malang Kota dan Kapolresta Malang Kota harus netral, nampak netral dan benar-benar netral.
Kedua, Kapolresta Malang Kota agar menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk bersikap netral, nampak netral dan benar-benar netral.
Ketiga, Polresta Malang Kota agar tidak melakukan intervensi terhadap penyelenggara pemilu di Kota Malang. Keempat, Polresta Malang Kota agar tidak melakukan upaya intervensi terhadap birokrasi untuk kepentingan Pilkada Kota Malang.
“Kami mendorong APH supaya bertindak netral sekaligus berdoa supaya Pilkada berjalan jujur dan adil sehingga siapapun yang terpilih nanti adalah yang terbaik dan bisa memimpin Kota Malang ini. Kami tidak mewakili ulama dan kiai di Malang, tetapi kami bagian dari masyarakat yang peduli terhadap kelangsungan demokrasi,” ujar Ustaz Yahya Hadi Susilo.
Sementara Kasat Intel Polresta Malang Kota, Kompol Ferry Darmawan menegaskan bahwa mereka menjaga netralitas selama Pilwali Kota Malang. Dia juga menyampaikan terima kasih atas perhatian para ulama, kiai, dan habaib terhadap situasi demokrasi di Kota Malang.
“Kami menyambut baik kedatangan para ulama karena kami tidak akan mampu menciptakan situasi kondusif tanpa bantuan mereka. Sesuai tekad Polri, kami tetap mengedepankan netralitas,” ujar Ferry. (luc/kun)
Link informasi : Sumber