Surabaya (beritajatim.com) – Aksi Teror di Gereja Katolik Santo Stefanus, Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikerep, Surabaya dilakukan oleh perempuan berkerudung dan bercadar pada Rabu (20/11).
Perempuan itu diduga melakukan aksi teror teriak – teriak histeris pada saat ibadah Misa Pagi. Serta ketika ditenangkan, ditemukan pisau yang terjatuh dari balik pakaian gamis yang dikenakan.
Parman, Ketua RW 05 setempat mengatakan, dia sempat membersamai ketika di Gereja itu terjadi kegaduhan. Katanya, dirinya dipanggil oleh pihak Gereja pada pukul 07.15 WIB. Kala itu perempuan diduga pelaku teror ini tengah diintrogasi di teras Gereja.
“Dia sendiri, saya tidak tahu persis kejadian waktu didalam Gereja. Informasinya dia (perempuan) ini teriak teriak. Ya infonya juga begitu (bawa senjata tajam),” ungkap Parman, ditemui beritajatim.com, Rabu petang.
Dia mengatakan bahwa, usia perempuan ini belia sekitar 20 tahun. Namun saat diintrogasi petugas dirinya tak mengaku soal nama ataupun identitas asli. “Bukan warga sini, tidak ada yang mengenal. Dan identitasnya saat diintrogasi di teras itu tidak ada, tapi yang jelas ia membawa motor,” kata Parman.
Karena saat iti mengalami kebuntuan dan ia tidak kooperatif, lanjut Parman, polisi kemudian datang dan membawa perempuan bercadar tersebut dari lokasi gereja. “Setelah itu yang bersangkutan diamankan pihak kepolisian dan saya langsung pamit,” tambahnya.
Hal serupa juga turut disampaikan pihak Sekuriti Gereja Katolik Santo Stefanus bahwa kejadian ini terjadi saat ibadah Misa pagi dan untuk kronologi detailnya, akan disampaikan pihak Gereja Katolik.
Diberitakan sebelumnya, perempuan yang diduga melakukan aksi teror gereja ini sudah diamankan pihak kepolisian Polsek Lakarsantri. Dan sedang dilakukan pemeriksaan kejiwaan kepada perempuan tersebut, di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur. “Yang bersangkutan diperiksakan ke RSJ. Menur (karena dugaan ODGJ), ini masih perlu observasi selama dua minggu,” ucap Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan. [kun]
Link informasi : Sumber
