Wakil Ketua DPRD Malang Ngamuk, Fraksi Gerindra Anggap Miss Komunikasi

0

Malang (beritajatim.com) – Menanggapi amarah H Kholiq, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang saat paripurna penutupan sepi yang hadir, Ketua Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Malang, Zia’ul Haq angkat bicara.

Menurut Zia, kekesalan Kholiq itu seharusnya tidak diungkapkan di depan umum hingga menjadi konsumsi publik.

“Seharusnya tidak dilontarkan, apalagi dilontarkan ke publik, kan tinggal dikomunikasikan saja antar pimpinan. Dalam hal ini apa, pimpinan DPRD atau Ketua Fraksi. Fraksi Gerindra absen semua, semua hadir dan tadi rapat dengan komisi, rapat fraksi dengan saya. Dan ketika ada panggilan untuk paripurna, kita jalankan,” tegas Zia, Rabu (13/11/2024) malam.

Zia yang juga aktivis anti korupsi ini menjelaskan, apabila salah satu pimpinan DPRD ada yang berhalangan memimpin agenda rapat, seharusnya bisa di disposisi kepada pimpinan yang lain.

“Kami juga kaget kalau tadi ada luapan seperti itu. Biasanya kalau beliau tidak bisa memimpin rapat, kan kalau Ketua tidak ada, ada Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil Ketua III, nah ketika Wakil Ketua I tidak bisa, biasanya ada Wakil Ketua II, kebetulan Wakil Ketua II ada sama saya tadi. Manakala ada agenda personal di luar kedewanan, biasanya yang bersangkutan bisa melimpahkan ke wakil ketua yang lain, tidak ada masalah,” terangnya.

Kata Zia, persoalan hari ini hanya sebatas miskomunikasi saja. Miskomunikasi terjadi antara pimpinan dan anggota DPRD.

“Miskomunikasi saja, artinya miskomunikasi itu kan antara pimpinan dan anggota. Kan di absensi itu sudah memenuhi kuorum, tinggal beberapa anggota ini kan masih rapat komisi, ada yang rapat fraksi. Kami menganggap ada mis saja antara pimpinan dan anggota,” ucapnya.

“Seharusnya cek dan ricek dulu, kesiapan anggota, apakah anggota itu ada kegiatan apa tidak di komisi maupun di fraksi, kalau memang masih ada ya ditunda, itu kan tidak ada masalah karena itu internal. Internal itu artinya berkenaan dengan DPRD saja, wong masa penutupan,” sambung Zia.

Pria yang juga menjabat Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang ini bilang, sebelum rapat paripurna dilaksanakan, pimpinan dewan dapat berkomunikasi dengan kesekretariatan untuk memastikan kesiapan anggota.

“Ini yang mungkin miskomunikasi saja, seharusnya Abah Kholiq meminta sekretariat untuk cek di komisi apakah masih ada rapat, kalau masih ada rapat biasanya dikasih waktu setengah atau satu jam, biasa gitu,” paparnya.

Zia berharap, ke depan kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Menurutnya, komunikasi yang baik antara pimpinan, anggota dan kesekretariatan DPRD harus tetap terjaga.

“Selama ini sebenarnya komunikasi baik, kita rapat dengan pimpinan, fraksi, jalan kok. Ketika tadi kan kita juga kaget, artinya pada lazimnya itu kan pimpinan mengecek Komisi I sampai IV, termasuk di fraksi, masih ada kegiatan apa tidak. Seharusnya pimpinan meminta kesekretariatan untuk cek dan ricek di fraksi maupun komisi, kalau memang masih ada rapat, ya seyogyanya ditunda. Seharusnya wakil ketua itu meminta ke kesekretariatan untuk cek dan ricek, kan selama ini biasanya gitu, di cek semua anggota apa sudah masuk, kalau anggota sudah masuk baru kemudian pimpinan masuk,” Zia mengakhiri. (yog/ted)


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.