Jember (beritajatim.com) – Sebanyak 1.112 pegawai negeri sipil di Kabupaten Jember, Jawa Timur, belum memiliki rumah. Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pun berkolaborasi dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menggelar akad massal Kredit Perumahan Rakyat Tapera Syariah di Universitas Jember, Kamis (17/10/2024).
Akad massal KPR Tapera Syariah diperuntukkan kepemilikan 100 unit rumah bagi PNS di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Jember dan Universitas Jember. “BTN Syariah bersama BP Tapera akan terus melakukan sosialisasi KPR Tapera Syariah di seluruh Badan Kepegawaian Daerah di 15 provinsi,” kata Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar.
BTN Syariah dan BP Tapera juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan Universitas Jember mengenai Jasa Layanan Perbankan Syariah meliputi Giro, Pembukaan Tabungan, Pembiayaan Consumer dan Komersial serta Penggunaan E-Channel.
“BTN merasa bangga dapat menjalin kerja sama yang baik dengan Universitas Jember, perseroan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi segenap civitas akademika Univeritas Jember, dengan beragam produk dan jasa perbankan yang akan memudahkan manajemen kampus, karyawan, dan mahasiswa dalam melakukan transaksi perbankan sehari-hari,” kata Hirwandi.
Tahun ini BTN Syariah menargetkan bisa menyalurkan KPR Tapera Syariah sebanyak seribu unit. Realisasi penyaluran KPR Tapera Syariah sampai dengan 30 September 2024 sebanyak 527 unit. Sejak diluncurkan pertama kali tahun 2022, BTN Syariah telah menyalurkan KPR Tapera Syariah sebanyak 2.629 unit.
Menurut Hirwandi, potensi untuk ekspansi pembiayaan Tapera masih sangat besar, baik syariah maupun konvensional. BTN sebagai bank fokus pembiayaan perumahan sangat serius menggarap potensi yang cukup besar ini di Jawa Timur termasuk di Kabupaten Jember,” katanya, usai seremoni.
BTN Syariah hingga akhir September 2024 telah menyalurkan pembiayaan rumah subsidi sebanyak 29.618 unit dengan nilai mencapai Rp 4,76 triliun, sedangkan untuk pembiayaan rumah non subsidi sebanyak 11.103 Unit senilai Rp. 2,83 triliun. “Tahun depan BTN Syariah menargetkan pembiayaan rumah menjadi 61.791 unit atau naik sekitar 48 persen dari tahun 2024,” kata Hirwandi.
BTN Syariah akan mengoptimalkan seluruh potensi kuota FLPP dan KPR Tapera Syariah dengan meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan perumahan, baik Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan BP Tapera serta dengan organisasi kemasyarakatan seperti NU dan Muhammadiyah.
“Kami juga terus mengembangkan sinergi dan kolaborasi dengan asosiasi dan pengembang KPR Subsidi, serta melakukan perbaikan bisnis proses KPR Subsidi dengan sistem host-to-host dengan Sistem BP Tapera,” kata Hirwandi.
Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengatakan, BP Tapera telah merealisasikan akad pembiayaan Tapera berdasarkan prinsip syariah sebanyak 662 unit rumah dengan realisasi efek yang telah dicairkan pada Kredit Pembiayaan Rumah sebanyak 594 unit rumah.
“Tercatat sejak tahun 2021 hingga per 14 Oktober 2024, BP Tapera secara keseluruhan telah merealisasikan akad pembiayaan KPR Tapera secara nasional berdasarkan prinsip syariah sebanyak 2.975 unit rumah,” kata Heru.
BP Tapera telah merealisasikan akad Tapera di Jawa Timur dengan total nominal akad Rp 189,43 miliar untuk 1.285 unit rumah. Sebanyak 156 unit rumah akad syariah senilai Rp 23,08 miliar, dan Kabupaten Jember berkontribusi 121 unit rumah Tapera, yang 10 unit d iantaranya syariah senilai Rp 1,3 miliar.
Penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dengan skema FLPP yang dikelola oleh BP Tapera sejak tahun 2022, Jawa Timur masuk dalam peringkat 5 tertinggi, yaitu sebesar 38.899 unit rumah senilai Rp 4,27 triliun.
“Kabupaten Jember sendiri menjadi bagian sebanyak 7.553 unit rumah, dimana 870-nya menggunakan skema Syariah. Sehingga total FLPP yang telah disalurkan BP Tapera sejak tahun 2022 hingga per 14 Oktober 2024 adalah telah mencapai 618.354 unit rumah senilai Rp71,45 Triliun,” kata Heru. [wir]
Link informasi : Sumber
