Debat Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Ungkap Solusi Lulusan SMK Menganggur
Surabaya (beritajatim.com) – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 02, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, menekankan pentingnya solusi bagi lulusan SMK yang menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi di Jawa Timur.
Khofifah mengungkapkan bahwa masalah pengangguran lulusan SMK perlu ditangani serius karena lulusan SMK seharusnya siap langsung bekerja sesuai dengan keterampilan mereka.
Khofifah menjelaskan program-program strategis yang akan diusungnya jika terpilih kembali menjadi Gubernur Jawa Timur untuk periode 2024-2029. Di antaranya adalah kerja sama dengan industri strategis dan beberapa negara, serta program magang selama lima bulan untuk para pelajar SMK.
Program magang ini dirancang agar pelajar dapat terbiasa dengan kedisiplinan dan atmosfer kerja sebelum benar-benar masuk dunia kerja.
“Kerja samanya tentu dengan industri-industri strategis, kemudian kerja sama dengan beberapa negara. Dalam periode 5 tahun ini kami minta magang itu 5 bulan. Jadi, kalau dengan libur itu sebenarnya 1 semester. Dengan magang kita harapkan ada ekosistem, ada kedisiplinan, ada teamwork yang mereka sudah akan beradaptasi dengan dunia kerja,” ungkap Khofifah saat debat publik di Grand City, Minggu (3/11/2024).
Lebih lanjut, Khofifah mengharapkan para pelajar yang mengikuti program ini bisa memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan komunitas industri di tempat mereka akan bekerja kelak. Dengan demikian, lulusan SMK diharapkan dapat lebih siap bersaing dan mengurangi tingkat pengangguran yang selama ini menjadi permasalahan.
“Jadi, pada posisi seperti inilah kami berharap bahwa spesifikasi peranan yang mereka bisa siapkan akan berseiring dengan komunitas di mana mereka akan bekerja pada akhirnya,” ujarnya.
Sebagai tambahan, Khofifah juga mengungkapkan bahwa Jawa Timur telah memiliki infrastruktur teaching industry yang memungkinkan program ini segera diimplementasikan. Dengan fasilitas tersebut, Khofifah optimis bahwa pengangguran di kalangan lulusan SMK di Jawa Timur dapat terus ditekan.
“Teaching industry sudah bisa kami lakukan di Jawa Timur, untuk itu kami berharap pada akhirnya kami bisa terus menurunkan angka pengangguran yang menjadi lulusan-lulusan SMK di Jawa Timur,” tambahnya.[asg/but]
Link informasi : Sumber