Cabup Jember Hendy Siswanto Tanyakan Kasus Dugaan Korupsi Bansos DPRD Jatim kepada Fawait
Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto, calon bupati nomor urut 1, menanyakan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial DPRD Jawa Timur kepada Muhammad Fawait, calon nomor urut 2, dalam debat pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Jember putaran kedua, di Ball Room Cempaka Hill,Sabtu (9/11/2024) malam.
Dalam debat putaran kedua ini, Komisi Pemilihan Umum Jember mengambil tema besar Strategi dan Inovasi Peningkatan Pelayanan Publik, Tata Kelola Regulasi dan Birokrasi, dengan subtema hak asasi manusia; manajemen birokrasi; korupsi, kolusi, nepotisme; infrastruktur publik; dan transportasi dan informasi.
Pertanyaan terlontar, setelah Hendy secara acak mendapat kesempatan bertanya kepada Fawait soal subtema korupsi, kolusi, nepotisme. “Saat Ini KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi dana bansos di DPRD Jawa Timur. Beberapa anggota DPRD Jawa Timur telah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Hendy.
“Sebagai anggota DPRD Jawa Timur selama sepuluh tahun, bagaimana Anda bisa meyakinkan masyarakat Jember, bahwa Anda tidak terlibat dan tidak akan menjadi tersangka sebagaimana beberapa rekan Anda,” tanya Hendy.
Fawait adalah anggota DPRD Jawa Timur periode 2014-2019 dan 2019-2024. Dia sempat menjadi Ketua Fraksi Partai Gerindra.
Hendy berharap hal terbaik untuk masyarakat Jember dan membuat mereka semakin yakin dalam memilih. “Jangan sampai beli kucing dalam karung dan itu menjadi hal yang merugikan untuk masyarakat Jember,” katanya.
Fawait menyebut pertanyaan Hendy tidak berhubungan dengan masalah birokrasi di Jember. “Tapi tidak apa-apa, kalau memang mau saya jawab, saya akan jawab dengan baik, insyaallah. Saya ketika menghadapi masalah seperti itu, kita harus pasrahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, dan saya pastikan, ketika saya memimpin, saya tidak akan mengorbankan anak buah bisa dipenjara seperti yang terjadi kemarin,” katanya.
“Dalam sejarah Jember dari dulu sampai hari ini, belum pernah ada Sekda (Sekretaris Daerah) aktif terlibat korupsi. Belum pernah ada sekda aktif masuk penjara. Maka saya pikir, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak mengorbankan anak buahnya,” kata Fawait.
“Bagaimana anak buahnya tidak dikorbankan, karena kita tahu, SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) kita terendah se-Jawa Timur. IRB (Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten) kita juara 35 dari 38 kabupaten dan kota. Mau berapa birokrasi lagi yang akan dihukumkan? Akhir-akhir ini ada 13 birokrasi kepala dinas yang diperiksa aparat. Itu karena SAKIP dan IRB,” kata Fawait.
Fawait juga memastikan ketika memimpin, tidak akan mengutik-utik soal rel kereta api. “Saya akan jaga, Pak, karena kalau nama saya clear and clean. Tapi ada kawan saya yang terlibat korupsi rel kereta api yang jelas-jelas disebut, tapi tidak akan saya tanyakan di tempat ini, karena saya lebih muda, harus menjunjung asas praduga tidak bersalah,” katanya.
Hendy tersenyum mendengar jawaban Fawait. “Tema ini sangat keren lho buat kita semua. Kita wajib mendengarkan semua, karena ini urusan fulus, urusan uang negara. Tentunya taat hukum untuk kita semua. Saya dan Gus Firjaun taat hukum banget,” katanya.
“Pertanyaan saya ini sebenarnya mengandung harapan, Anda tidak akan terjerat dalam kasus ini. Sebagai eksekutif di Kabupaten Jember, saya ingin membantu Anda untuk mengawal dan merawat program-program Bansos (Bantuan Sosial) yang Anda usulkan untuk masyarakat Jember selama 10 tahun,” kata Hendy.
“Oleh Sebab Itu, tolong tunjukkan di mana titik-titik program bansos tersebut agar kami bisa mengawal dan merawat bersama teman-teman jurnalis, kawan-kawan LSM, supaya masyarakat tahu lokasinya di mana. Saya akan bantu. Saya yakin selama 10 tahun nilai (bansos) yang dilaksanakan di Kabupaten Jember cukup besar,” kata Hendy.
Pilkada Jember diikuti dua pasangan calon. Pasangan calon nomor urut 1, Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan, dan didukung dua partai non parlemen yakni Partai Ummat dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Pasangan calon nomor urut 2, Muhammad Fawait-Djoko Susanto diusung tujuh partai parlemen di DPRD Jember, yakni Gerindra, PKB, Nasdem, PKS, Golkar, PAN, dan PPP. Selain itu ada tujuh partai nonparlemen yang juga mendukung. [wir]
Link informasi : Sumber