DPRD Soroti Debu dan Jalan Licin Akibat Proyek Pengaspalan di Surabaya
Surabaya (beritajatim.com) – Aktivitas proyek pengaspalan di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, menuai keluhan masyarakat akibat jalan yang berdebu dan licin saat hujan.
Kondisi ini menjadi perhatian serius Komisi C DPRD Surabaya yang mengawasi pembangunan di kota tersebut. Selain debu yang mengganggu, jalan licin saat hujan dinilai meningkatkan risiko kecelakaan.
Anggota Komisi C, Achmad Nurdjayanto, mengungkapkan bahwa upaya penyemprotan air di jalan berdebu sudah dilakukan. Namun, dengan memasuki musim penghujan, perhatian juga harus diarahkan pada keselamatan pengguna jalan yang berpotensi tergelincir akibat jalan licin.
“Kami lihat sudah ada upaya penyemprotan air ketika berdebu, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan. Selain debu, potensi kecelakaan akibat jalan yang licin juga harus dipikirkan,” ujar Achmad saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/10/2024).
Pengerjaan proyek saat ini memasuki tahap penghamparan Cement Treated Base (CTB) yang menggunakan campuran tanah, semen portland, dan air. Proses ini diakui masih menyisakan debu dan licin, terutama saat hujan turun. Achmad menekankan bahwa perhatian tidak boleh hanya sebatas mengatasi debu.
“Potensi jalan licin ketika hujan turun harus juga menjadi perhatian. Jadi jangan hanya sebatas mengatasi masalah debu saja,” ujar politisi Golkar Surabaya ini.
Sebagai langkah mitigasi, Achmad meminta pihak kontraktor dan OPD terkait memasang tanda atau marka peringatan sebelum pengguna jalan memasuki area proyek. Hal ini untuk mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya yang ada.
“Harus ada semacam pemberitahuan atau marka peringatan akan adanya debu serta potensi jalan yang licin ketika hujan. Karena kondisi jalan yang cukup besar seperti Mayjend Sungkono ini membuat pengguna jalan bisa saja menambah kecepatan tanpa menyadari kondisi jalan yang licin,” tegasnya.
Selain itu, Achmad juga meminta Dinas Perhubungan untuk menyiagakan personel di sekitar proyek guna memastikan marka peringatan terpasang dengan baik. Ia juga mengimbau pengguna jalan agar lebih berhati-hati saat melintas di titik jalan yang belum teraspal.
“Kami minta ada personel Dishub yang berjaga di sekitar untuk memastikan marka peringatan sudah terpasang. Dan saya berpesan agar pengguna jalan lebih berhati-hati dalam berkendara di musim hujan,” tuturnya.
Menurut Achmad, langkah ini penting agar masyarakat tetap waspada dan tidak menjadi korban akibat kondisi jalan yang berbahaya.
“Kami ingin memastikan agar masyarakat tidak terdampak atau menjadi korban karena adanya proyek tersebut,” tutupnya. [asg/ian]
Link informasi : Sumber