Ini Penyumbang Inflasi Tertinggi di Mojokerto di September 2024

0

Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat selama bulan September, Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Salah satu komoditas penyumbang tertinggi inflasi yakni naiknya harga daging ayam ras.

Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi menjelaskan, Angka inflasi tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan bulan Agustus yang sebelumnya mencapai 0,13 persen. Inflasi terjadi pada bulan September dipengaruhi oleh naiknya harga daging ayam ras.

“Komoditas utama memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kabupaten Mojokerto bulan September 2024 adalah daging ayam ras. Naiknya harga tersebut disebabkan oleh peningkatan permintaan masyarakat dikarenakan adanya peringatan hari keagamaan, Maulid Nabi Muhammad,” ungkapnya, Senin (7/10/2024).

Selain daging ayam ras, sejumlah kebutuhan pokok dan lainnya juga turut menyumbanh inflasi di Kabupaten Mojokerto. Diantaranya perhiasan emas, tempe, bawang merah, telur asin, telur ayam ras, beras, pisang, susu bubuk, dan bawang putih. Sedangkan komoditas mengalami penurunan harga rata-rata dari bulan lalu yaitu tahu.

“Komoditas penyumbang deflasi tertinggi di Kabupaten Mojokerto pada bulan September 2024 ialah tahu mentah yang pada bulan September ini terpantau mengalami penurunan harga. Turunnya harga tahu mentah ini disebabkan karena adanya panen kedelai melimpah di beberapa wilayah,” katanya.

Selain itu, lanjut Bambang, fluktuasi nilai rukar rupiah berdampak pada harga impor kedelai dan harga produksi tahu. Selain tahu, kebutuhan pokok dan lainnya penyumpang deflasi di Kabupaten Mojokerto pada bulan September 2024 yakni jeruk, cabai rawit, melon, pepaya, mie kering instan, cabai merah, ikan dalam kaleng, kemiri, dan apel.

Adapun untuk laju inflasi tahun kalender (kumulatif) Kabupaten Mojokerto dari bulan Januari 2024 hingga bulan September 2024 sebesar 1,42 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (YoY) periode bulan September 2023 sampai bulan September 2024 sebesar 2,01 persen. [tin/aje]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.