Kesejahteraan Masyarakat Madura Jadi Sorotan
Surabaya (beritajatim.com) -Tiga calon gubernur Jawa Timur—Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini—terlibat dalam debat sengit mengenai kesejahteraan masyarakat di Madura. Debat ini berlangsung di Graha Unesa, Surabaya, pada Jumat malam (18/10), dan menjadi momen penting dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
Luluk Nur Hamidah, calon gubernur nomor urut 1, membuka sesi dengan mengajukan pertanyaan kepada Khofifah dan Risma mengenai sub-tema ‘Demografi, Kemiskinan, dan Kesenjangan’. Ia meminta keduanya untuk menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi warga Madura.
“Apa langkah-langkah yang Ibu lakukan untuk meningkatkan posisi kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Madura?” tanya Luluk.
Khofifah, calon nomor urut 2, menjawab dengan menekankan upaya yang telah dilakukan untuk memuliakan masyarakat Madura, termasuk pembangunan pelabuhan dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Pelabuhan Jangkar di Situbondo melayani wilayah-wilayah kepulauan di Madura. Kami juga membangun pelabuhan di Tungkai dan Gili Iyang, serta melakukan renovasi pelabuhan di Masalembu untuk meningkatkan konektivitas,” jelas Khofifah.
Khofifah juga menjelaskan bahwa ia bekerja sama dengan PLN untuk membangun 22 PLTS di Sumenep dan mengirim bantuan air bersih kepada pulau-pulau yang kesulitan.
Sementara itu, Luluk merespons dengan menggarisbawahi pentingnya hilirisasi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di Madura. Ia menyarankan agar garam yang dihasilkan di Madura, yang memiliki kandungan NaCl 97, dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industri domestik.
“Penting untuk memanfaatkan potensi garam Madura agar kita tidak perlu lagi impor. Selain itu, Madura juga bisa menjadi lumbung jagung bagi Indonesia,” tambah Luluk.
Tri Rismaharini, calon nomor urut 3, menyoroti masalah air bersih yang masih menjadi tantangan di Madura. Ia sepakat dengan Luluk mengenai potensi pengolahan garam industri dan menambahkan bahwa pengembangan tembakau juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus memanfaatkan potensi tembakau di Madura dan mengatasi masalah pekerja migran ilegal yang banyak berasal dari sana,” ungkap Risma.
Debat publik ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (PKB) nomor urut 01, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak (KIM Plus) nomor urut 02, dan Tri Rismaharini-Gus Hans nomor urut 03. Mereka mendiskusikan tema besar “Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur.” [ram/beq]
Link informasi : Sumber