Korban Pencabulan Pembina Pramuka di Surabaya Sejumlah 7 Orang
Surabaya (beritajatim.com) – Korban pencabulan pembina pramuka di sebuah SD Negeri di Surabaya Barat, Sabtu (14/09/2024) kemarin ternyata berjumlah 7 orang. Hal ini berdasarkan dari hasil pengukuran dan penyelidikan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
“Sementara ini, dari hasil penyelidikan dan pengakuan tersangka Z, korban berjumlah 7 orang saat itu mengikuti Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa),” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto, Rabu (18/09/2024).
Aksi bejat itu dilakukan Z ditengah kegiatan Perjusa dilaksanakan. Korbannya berasal dari kelas 5 dan 6. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap alasan Z tega melakukan aksi keji itu kepada para muridnya. Saat ini, Z sudah menjalani penahanan di rutan Polrestabes Surabaya.
“Kita sedang dalam penyelidikan pemeriksaan terhadap pelaku. Tentunya perkara seperti ini (pencabulan) kepada anak harus kita beri perhatian lebih,” imbuh Aris.
Sebelumnya, Setelah menjalani serangkaian penyelidikan, Pria berinisial Z guru SD yang mencabuli sejumlah muridnya saat perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) ditetapkan sebagai tersangka. Setelah diamankan di sebuah sekola dasar di Surabaya Barat, Sabtu (14/09/2024) siang, Z langsung ditahan di dalam sel penjara.
Seorang anggota wali sekolah di Sukomanunggal saat ditemui beritajatim.com, membenarkan peristiwa pencabulan tersebut. Kata dia, korban siswi lebih dari 1 orang dan aksi pencabulan dilakukan ketika giat kemah.
“Korban pencabulan waktu itu Jumat (13/9/2024) malam menangis. Korbannya lebih dari satu, dari kelas 5 dan 6,” ungkap wali SD Negeri tersebut yang enggan disebut namanya, saat ditemui beritajatim.com. [ang/aje]
Link informasi : Sumber