Pertamina EP Cepu Tambah Wilayah Kerja Baru untuk Dukung Ketahanan dan Transisi ke Energi Bersih
Blora (beritajatim.com) – Pertamina EP Cepu, yang bertanggung jawab atas pengelolaan usaha hulu migas di wilayah Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, memastikan keberlanjutan operasinya dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan energi domestik dan global, Pertamina EP Cepu menambah wilayah kerja baru, yaitu PHE Masela, PHE North Ketapang, PHE North East Java, dan WK Melati.
Sebagian besar dari produksi wilayah kerja tersebut berupa gas, yang merupakan energi fosil terbersih dan mendukung transisi ke energi baru terbarukan.
Komitmen untuk Meningkatkan Produksi Energi Bersih
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Chalid Said Salim, menegaskan bahwa tantangan besar industri hulu migas saat ini adalah peningkatan produksi guna mendukung ketahanan energi nasional. Potensi besar di wilayah timur Indonesia diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Regional Indonesia Timur kini menjadi tulang punggung hulu migas di Pertamina Subholding Upstream, terutama dengan adanya tambahan wilayah kerja baru seperti PHE Masela, PHE North Ketapang, PHE North East Java, dan WK Melati,” jelas Chalid dalam perayaan HUT PEPC ke-19 di Jakarta, Selasa (17/9) kemarin.
Tema perayaan HUT PEPC, Collaborations for Sustainability, juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antara Pertamina dan mitra bisnis dalam menjaga keberlanjutan operasi.
Tantangan dan Peluang Baru di Regional Indonesia Timur
Direktur Regional Indonesia Timur, Muhamad Arifin, menambahkan bahwa penambahan wilayah kerja baru ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan operasi yang berkelanjutan.
“Kami membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa operasi kami berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan,” ujar Arifin.
Selain itu, drilling campaign dilakukan di Sulawesi dan Papua untuk menjaga keberlanjutan operasi di wilayah kerja existing.
Kinerja dan Penghargaan Regional Indonesia Timur
Pada semester I/2024, PEPC mencatatkan kinerja yang solid, dengan produksi minyak sebesar 83.929 BOPD dan gas sebesar 650.450 MMSCFD. Sementara itu, lifting minyak mencapai 103,5% dari target RKAP, dan lifting gas sebesar 100,6% dari target RKAP.
Realisasi cadangan terbukti P1 dari eksploitasi migas di Papua tercatat sebesar 1.8175 MMBOE, berasal dari proyek pengembangan Salawati komplek fase II.
Inovasi di bidang lingkungan juga menjadi prioritas Regional Indonesia Timur, dengan 39 program yang menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 80.908,73 CO2eq pada tahun 2024. Hingga Triwulan III/2024, pengurangan emisi mencapai 57.642,72 CO2eq.
Komitmen pada Operasi Ramah Lingkungan dan Pemberdayaan Sosial
Lapangan PEP Sukowati Field di Bojonegoro, Jawa Timur, terpilih sebagai lokasi implementasi teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) untuk peningkatan produksi yang ramah lingkungan. Regional Indonesia Timur juga meraih 37 penghargaan nasional dan internasional atas kontribusinya di bidang lingkungan dan sosial.
Di bidang sosial, Regional Indonesia Timur mencatatkan 186,1 juta safe man-hours pada YTD 2024, sebagai bukti komitmen terhadap keselamatan kerja. Selain itu, program pemberdayaan masyarakat, seperti SALT CENTRE TERINTEGRASI di Madura dan KOKOLOMBOI LESTARI di Sulawesi Tengah, mendapat pengakuan dari pemerintah dan meraih PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Kepatuhan pada Standar Internasional
Dalam hal tata kelola, Regional Indonesia Timur mematuhi standar internasional dengan menerapkan ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti Suap), ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001:2015 (Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001:2018 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). [ian]
Link informasi : Sumber