Salah Satu Paslon Berulah, Debat Cawabup Berakhir Lebih Cepat

0

Bojonegoro (beritajatim.com) — Debat publik yang digelar perdana oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro dibatalkan. Debat dinilai tidak kondusif karena Calon Wakil Bupati (Cawabup) Farida Hidayati ngeyel mengajak Calon Bupati (Cabup) Teguh Haryono untuk maju dalam sesi debat antarcawabup.

Debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bojonegoro 2024 yang memfasilitasi penyampaian visi misi dari masing-masing calon wakil bupati (Cawabup) sebelumnya beberapa kali diskorsing karena pasangan calon (Paslon) nomor urut 01, Teguh Haryono-Farida Hidayati maju ke podium berdua.

Ketua KPU Bojonegoro Robby Adi Perwira mengatakan, format debat yang digelar KPU Bojonegoro akan dilakukan selama tiga kali. Debat pertama digelar antar Cawabup, kemudian masing-masing Cabup, dan ketiga dilakukan antar pasangan calon.

“Debat akan dilakukan 3 kali, ruang yang kami sediakan ini kami dianggap tidak tersampaikan visi misinya. Daripada membuat gaduh akan kami akhiri saja,” ujar Robby yang kemudian meninggalkan ruang debat, Sabtu (19/10/2024). “Kami sudah berusaha sebaik mungkin kalau pun kami dianggap melanggar aturan bisa dilaporkan ke instansi terkait,” tambahnya.

Proses debat berlangsung panas sebelum Ketua KPU Bojonegoro Robby akhirnya mengentikan sesi debat pertama ini. Farida Hidayati ngeyel meminta didampingi calon bupati (cabup) Teguh Haryono. Sebaliknya, cawabup 02 Nurul Azizah justru terkesan santai sambil tersenyum saja.

Padahal, para pendukung paslon 02 terus menerus memprovokasi dengan kalimat-kalimat bernada cemooh. Ini terjadi sesaat setelah pembawa acara memberikan waktu kedua cawabup dari masing-masing paslon naik ke panggung.

Sejurus kemudian Farida meminta agar Cabup Teguh Haryono naik ke panggung menemaninya. Dia berdalih sebab pihaknya merupakan satu kesatuan. “SK KPU sendiri yang diterbitkan tanggal 24 September 2024 menyatakan debat adalah pasangan calon,” lanjut Farida.

Naiknya Teguh Haryono ke atas panggung debat ini serta merta memantik reaksi Tim sukses Wahono-Nurul, Ahmad Supriyanto dan Sukur Priyanto. Keduanya menuding Ketua KPU dan bahkan meminta KPU agar Teguh Haryono diturunkan dari panggung.

Situasi yang memanas dan gaduh ini membuat para penjaga keamanan internal KPU Bojonegoro dan aparat kepolisian segera bersiap siaga. Aparat keamanan KPU sigap menata keadaan kedua belah pihak yang terlihat tegang.

“Tidak ada yang kami langgar, ini aturan KPU Bojonegoro sendiri lo,” kata Farida menambahkan yang diamini oleh Teguh Haryono mengucapkan kalimat serupa.

Cawabup 02 Nurul Azizah sempat memberikan reaksi, dengan berujar bahwa pihaknya menghormati Farida jika ingin ditemani, tetapi debat ini hanya antar cawabup. “Tidak apa apa Bu Farida ditemani, asalkan debatnya antara cawabup,” ungkap mantan Sekda ini.

Ketua Tim Pemenangan Paslon 01, Hasan Abrori menyatakan, debat paslon semestinya terdiri sepasang calon, tidak hanya diikuti cawabup atau cabup saja. Jika KPU melaksanakan debat, maka harus menaati PKPU nomor 13 atau Keputusan KPU nomor 1363. “Dan harusnya KPU Bojonegoro mematuhi keputusan tersebut,” ujarnya.

Disinggung mengenai dihentikannya debat publik, Abrori menyatakan bukan soal untung ruginya, tetapi pada urusan legalitasnya.

Terpisah, Ketua Tim Kampanye Pemenangan Paslon 02, Sahudi menilai tidak ada masalah dengan kesepakatan yang telah ditandatangani pada 24 September 2024. Bahwa pada Sabtu (19/10/2024) adalah pelaksanaan debat antara cawabup. Bukan antara kedua cabup.

“Apapun keputusan KPU kita ikuti. Tetapi mestinya KPU harus ada ketegasan, judulnya hari ini saja sudah jelas, debat publik antara cawabup. Ini kan yang punya gawe KPU ya,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Handoko Sosro Hadi Wijoyo dan Ketua KPU Kabupaten Bojonegoro Robby Adi Perwira usai pembubaran acara debat publik tidak dapat diwawancarai ihwal peristiwa ini. [lus/kun]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.