Setelah Muluskan Jalan, Pemkab Jember Siapkan Jaringan Listrik, Wifi, dan Homestay di Bandealit

0

Jember (beritajatim.com) – Setelah memuluskan jalan sepanjang kurang lebih 7,8 kilometer di kawasan Bandealit, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pemerimtah daerah setempat akan memperbaiki tiga kilometer jalan yang tersisa, membuka akses listrikl dan wifi, serta melatih warga untuk membuka rumah inap (homestay).

“Meskipun pembangunannya belum full, kurang tiga kilometer lebih sedikit, pada 2025 akan dilanjutkan sampai ke bibir pantai. Uangnya sudah disiapkan,” kata Hendy Siswanto, bupati yang tengah cuti kampanye, saat menghadiri acara tasyakuran warga Bandealit, Sabtu (16/11/2024). Anggaran yang disiapkan kurang lebih Rp 4 miliar.

Hendy ingin membuka akses jaringan listrik, karena selama ini warga menikmati listrik dengan memanfaatkan sel tenaga matahari atau solar cell. “Setiap waktu sering padam kalau baterenya habis dan akhirnya lebih sering pakai lilin,” katanya.

Menurut Hendy, Pemkab Jember dan Balai Taman Nasional Meru Betiri sudah menjalin kerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara untuk program Listrik Masuk Desa. “Insyaallah tahun depan listrik bisa seratus persen mengalir,” katanya di hadapan warga Bandealit.

“Kami bekerja sama dengan PLN agar di tiang-tiang listrik bisa dipasangi lampu penerangan jalan umum. Kami akan memakai tiang tambahan, dan rekening PJU-nya kami yang membayar,” katanya.

Sementara untuk jaringan wifi, Hendy menyebut ada sejumlah titik yang tidak bisa diakses jaringan seluler (blank spot). “Target Pemkab Jember adalah di wilayah ini tidak boleh ada blank spot, dan layanan wifi akan kami gratiskan,” katanya.

Pemkab Jember juga akan mengembangkan wisata di Bandealit dengan memberikan kesempatan kepada warga lokal untuk membuka homestay.

“Kami melihat Bandealit ini sangat indah, dan untuk menuju pantai Bandealit harus melintasi Taman Nasional Meru Betiri. Ini membuat daya tarik wisata. Kami akan tawarkan kepada wisatawan nasional maupun luar negeri,” kata Hendy.

Dengan persewaan homestay oleh warga, maka masa tinggal wisatawan akan lebih lama. “Mereka bisa menginap di Bandealit. Jadi kita tidak perlu membuat hotel. Kami memberdayakan masyarakat Bandealit. Jadi pariwisata ini adalah pariwisata kreatif berbasis ekonomi kerakyatan,” kata Hendy.

“Wisata harus dikelola orang Bandealit. Kami akan memberikan pelatihan dan edukasi tentang keamanan dan cara melayani tamu. Itu tanggung jawab kami untuk mendampingi,” kata Hendy. Istrinya Kasih Fajarini akan diminta untuk melatih warga memasak yang sesuai dengan standar yang diinginkan wisatawan.

Bandealit terletak di Jember bagian selatan, berjarak kurang lebih 64 kilometer dari pusat kota dan dikelilingi hutan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Pantai ini biasa digunakan untuk memancing ikan dan memiliki potensi wisata yang indah.

Maka, Hendy akan membuka akses transportasi wisata gratis ke Bandealit. “Saya berusaha ada angkutan gratis dari alun-alun ke Bandealit, sehingga orang tidak repot-repot,” katanya.

Namun Hendy berpesan kepada warga agar menjaga kebersihan lokasi wisata. “Sampah-sampah dibersihkan,” katanya.

Hendy berharap peningkatan fasilitas di Bandealit bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. “Anda punya laut, punya hutan. Ini harta karun. Ada lahan dua hektare untuk warga berjualan. Tapi harus rukun,” katanya. [wir]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.