Tak Pasti Kapan Berangkat ke Liverpool, Orang Tua Pemain Terpilih Program Tranmere Rovers Gelisah
Surabaya (beritajatim.com) – Program sister city antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Tranmere Rovers FC (TRFC) di Liverpool, Inggris, yang seharusnya memberangkatkan 22 pemain sepak bola muda Surabaya, kini menuai keluhan dari para orang tua.
Ketidakpastian pemberangkatan membuat para orang tua resah dan khawatir akan masa depan anak-anak mereka.
Kronologi masalah ini bermula pada 11 Mei 2024, ketika Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya menggelar coaching clinic selama tiga hari di Stadion Gelora Tambaksari.
Dalam acara tersebut, beberapa anak Sekolah Sepak Bola (SSB) di Surabaya diundang untuk mengikuti pelatihan intensif. Setelah acara selesai pada 13 Mei 2024, sebanyak 22 pemain terpilih mendapatkan beasiswa untuk belajar sepak bola di Tranmere Rovers FC, Liverpool.
Program ini, menurut Dispora, adalah hasil kerja sama antara Pemkot Surabaya dengan TRFC, melanjutkan kesuksesan program serupa yang sempat vakum sejak era Supriyadi dan kawan-kawan yang juga pernah diberangkatkan ke Liverpool.
Namun, setelah pengumuman seleksi, pihak panitia (Dispora) menyatakan bahwa keputusan pemberangkatan selanjutnya berada di tangan Pemkot Surabaya.
“Panitia waktu itu bilang, untuk langkah selanjutnya diserahkan ke Pemkot Surabaya. Tapi sampai sekarang belum ada kabar apa pun,” ujar salah satu orang tua pemain yang enggan disebutkan namanya.
“Kami hanya ingin kepastian, jangan gantung seperti ini,” tambah dia.
Di sisi lain, lanjut dia, pihak Tranmere Rovers FC menyatakan kesiapan mereka untuk melanjutkan program ini sekitar bulan September 2024. Namun, hingga kini, proses pemberangkatan masih belum jelas dan belum ada kabar lebih lanjut dari Pemkot Surabaya.
Menanggapi keluhan ini, Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi, menyatakan akan berupaya memastikan bahwa setiap keluhan masyarakat Surabaya akan ditindaklanjuti.
“Oke, nanti kita lanjut kembali saja dengan timnya, karena ini tidak mungkin bisa dijawab sekarang. Yang jelas, saya pastikan tidak ada yang tidak terlayani pengaduan di Kota Surabaya. Saya rasa itu,” ujar Restu Novi singkat ketika ditemui di DPRD Surabaya, Jumat (27/9/2024).
Hingga kini, belum ada kepastian kapan para pemain muda Surabaya ini akan diberangkatkan. Para orang tua berharap Pemkot Surabaya segera memberikan kejelasan agar program yang diharapkan bisa menjadi pintu gerbang bagi masa depan sepak bola anak-anak mereka tidak berakhir dengan kekecewaan. [asg/ian]
Link informasi : Sumber