Tidak Dicairkan Pjs Bupati dan Sekda Jember

0

Jember (beritajatim.com) – Tidak direalisasikannya bantuan sosial dan insentif guru ngaji menjadi topik curahan hati (curhat) warga saat bertemu Hendy Siswanto, calon bupati petahana nomor urut 1, di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (31/10./2024).

Curhat warga tumpah saat Hendy mengunjungi rumah sejumlah dengan ditemani Ketua Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan Jenggawah Sus Setiohadi. Sejumlah warga, sebagian besar anak muda, menunggu Hendy sejak pagi.

Hendy kagum dengan sambutan warga di Desa Wonojati. “Mereka sudah merasakan hasil kerja (pemerintahan Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman), mulai dari perbaikan jalan dan pelayanan kesehatan gratis J-Pasti Keren. Mereka sangat terbantu,” katanya.

Hendy juga menjelaskan tentang belum terealisasinya bantuan sosial dan insentif guru ngaji. “Saya terangkan bahwa bansos dan insentif guru ngaji di-hold (ditunda) oleh Pjs Bupati maupun Sekda (Sekretaris Daerah). Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.

Sebenarnya, pada 20 September 2024, Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman sudah berkoordinasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bank Jatim soal insentif guru ngaji ini. Saat itu diperkirakan pengurusan rekening di Bank Jatim selesai pada 14 Oktober 2024, sehingga insentif guru ngaji bisa direalisasikan pertengahan Oktober.

Namun apa daya. Pejabat Sementara Bupati Imam Hidayat dan Sekda Jember Hadi Sasmito sepakat mengeluarkan kebijakan untuk menunda semua pembagian bantuan sosial berbasis masyarakat hingga pemilihan kepala daerah selesai. Alasannya adalah untuk menjaga netralitas aparatur sipil negara. Padahal ribuan nama guru ngaji sudah diajukan secara bertahap untuk menerima insentif.

Hal serupa juga dialami oleh bantuan sosial lainnya. Sekda Jember Hadi Sasmito menyatakan program-program berbasis kemasyarakatan dihentikan sementara dan dicairkan pada Desember 2024 setelah pilkada selesai.

“Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal itu hak masyarakat,” kata Hendy. Dia menyanggupi permintaan warga untuk merealisasikan bansos dan insentif guru ngaji, setelah masa cuti kampanye selesai dan bertugas kembali menjadi bupati Jember.

Selain masalah bansos, Hendy juga menerima curhat pelaku seni jaranan yang selama ini merasa tidak diakui oleh pemerintah. Dia menyatakan siap memfasilitasi eksistensi kesenian jaranan di Jenggawah.

Dalam perjumpaan dengan warga, Hendy meminta maaf jika hasil kerjanya selama ini belum maksimal, karena keterbatasan waktu pemerintahan yang hanya 3,5 tahun, dengan terpotong masa pandemi. Ada sejumlah lokasi jalan yang belum diperbaiki di Jenggawah.

“Saya sampaikan memang belum, karena belum nututi waktunya. Next kami akan selesaikan, dan ini menjadi atensi saya di Desa Wonojati,” kata Hendy.

Hendy bersyukur, dalam pertemuan itu, warga menyatakan siap untuk memenangkan Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam pilkada Jember. “Karena memang hasil kerja kami nyata,” katanya. [wir]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.