Emil Dardak Bakar Semangat Mahasiswa Unair
Surabaya (beritajatim.com) – Emil Elestianto Dardak, calon Wakil Gubernur Jawa Timur, memacu semangat dan optimisme mahasiswa untuk terus memperbaiki dan mengawal demokrasi di Indonesia.
“Ayo turun tempur bersama, kalau kalian mau demokrasi lebih baik, jangan duduk di sini, turun ke lapangan, perbaiki dan benahi semua itu,” katanya saat menghadiri Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair, di Surabaya, Senin (23/9/2024).
Di awal kesempatannya, Presiden EAROPH 2022 – 2024 ini menjelaskan bahwa meritokrasi politik tidak sepenuhnya sama dengan meritokrasi akademis.
“Meritokrasi apa yang kita bicarakan, malau meritokrasi akademis, tolok ukurnya akademis, tapi apakah meritokrasi politik, 100 persen sama dengan meritokrasi akademik,” jelasnya.
Suami Arumi Bachsin ini mencontohkan dalam beberapa hal seperti salah satunya adanya sebuah survei dengan basis akademik untuk mengukur elektoral seorang calon pemimpin.
“Kadang kadang didalam sebuah survei yang merupakan proses akademik, trusted, lalu keluar hasilnya kalau secara kacamata idealis calon ini harusnya gak masuk, tapi berdasarkan survei bagus, kenapa? Karena itulah refleksi suara yang ada di masyarakat (elektoral), lalu apakah kemampuan merebut hati masyarakat itu tidak meritokratik?,” ungkapnya.
Suasana forum semakin menarik manakala ada salah satu mahasiswa yang mempertanyakan terkait kleptokrasi. Menurut Emil, sistem ekonomi yang mengedepankan daya saing atau kompetisi akan perlahan menyingkirkan kleptokrasi.
“Sebelum kita ngomong kleptokrasi kita bahas dulu sistem ekonominya, kalau ekonomi itu murni berdasarkan daya saing, maka tidak akan ada ruang bagi seseorang untuk memberikan sesuatu kepada pemerintah atau kepada pejabat, karena sistem sudah berjalan apa adanya, kompetisi sudah berjalan dengan fair,” ulasnya. [asg/suf]
Link informasi : Sumber