Kondisi Sungai Perbatasan Sidoarjo-Surabaya Memprihatinkan

0

Sidoarjo (beritajatim.com) – Kondisi sungai perbatasan Sidoarjo-Surabaya memprihatinkan. Kondisi tersebut diduga memicu genangan air usai hujan deras, membuat sejumlah kawasan di perumahan Pondok Tjandra Indah terendam.

Genangan air yang ada juga membuat sejumlah warga, pemilik toko dan perkantoran resah. Genangan air yang ada membuat aktifitas mereka terganggu. “Ini sudah tiga hari air tidak kunjung surut,” ucap Rina salah satu pegawai kantor di kawasan Pondok Tjandra Indah pintu gerbang sisi utara Tol Waru – Juanda Kamis (26/12/2024).

Ia menyebutkan, ruko dan perkantoran belakang bekas bangunan ritel hipermarket Giant menjadi langganan banjir dalam setiap tahun. Jalan di area perkantoran dan ruko lebih rendah dari jalan raya.

“Kalau banjir, surutnya sampai harian, bahkan mingguan. Mungkin saluran pembuangan tidak berfungsi normal,” keluhnya.

Sulomo salah satu sekuriti Jalan Durian menyebutkan banjir dan genangan air yang terjadi karena juga disebabkan luapan sungai perbatasan Sidoarjo dengan Surabaya. Kondisi sungai yang ada juga dipenuhi dengan eceng gondok dan tanaman air lainnya.

Sungai perbatasan yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) juga kondisional.

Foto BeritaJatim.com
Kondisi eceng gondok yang tingginya menyamai jalan trotoar jalan raya Pondok Tjandra Indah Waru

Artinya jika laut pasang dibarengi dengan intensitas hujan yang tinggi, pasti kawasan Pondok Tjandra Indah sisi utara tol dilanda banjir.

“Seperti hujan tiga hari yang lalu, hujan deras air laut pasang, volume permukaan air sungai tinggi. Parahnya ditamnah lagi eceng gondok yang di sungai, tingginya menyamai jalan maupun trotoar perumahan. Hal ini mengakibatkan banjir di wilayah yang berbatasan langsung dengan sungai yang ada,” jelasnya.

Andi salah satu penghuni di kawan Jalan Palem Pondok Tjandra Indah juga meminta kepada pemerintah melakukan normalisasi atau tindakan lainnya untuk mencegah atau meminimalisir adanya banjir.

“Langkah pemerintah bisa melakukan normalisasi atau membangun bozem. Keinginan warga Pondok Tjandra Indah jangan sampai banjir melanda dan menggenangi rumah,” saran dia.

Seperti diketahui, tiga hari yang lalu, hujan deras yang terjadi di Waru, membuat sejumlah desa dilanda banjir. Baik itu perkampungan maupun perumahan. Bahkan ketinggian air banjir sampai 20 sampai 30 centimeter dan menggenangi rumah warga.

Termasuk jalan raya dibawah kewenangan kabupaten, provinsi dan juga jalan nasional di sejumlah titik, termasuk di jantung kota Sidoarjo juga dilanda banjir. [isa/beq]


Link informasi : Sumber

Leave A Reply

Your email address will not be published.